Sentimen
Positif (88%)
4 Mei 2023 : 22.10
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Gresik, Madura

Tokoh Terkait

Syekh Panji Gumilang Pimpinan Al Zaytun Tertawa : Berarti Saya Ini Wahabi yang Rajin Ziarah ke Makam

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

4 Mei 2023 : 22.10
Syekh Panji Gumilang Pimpinan Al Zaytun Tertawa : Berarti Saya Ini Wahabi yang Rajin Ziarah ke Makam

POJOKSATU.id, JAKARTA – Syekh Panji Gumilang pimpinan tertinggi Ponpes Al Zaytun menepis semua kecurigaan kepada dirinya dan ponpes yang ia pimpin.

Ponpes Al-Zaytun selama ini kerap dikait-kaitkan dengan bagian dari sayap partai politik.

- Dari Mana Ponpes Al-Zaytun Dapat Duit Segitu Banyak sampai Bikin Curiga ?

Bahkan ponpes megah dengan bangunan spektakuler itu juga dengan Negara Islam Indonesia atau NII pimpinan Kartosuwiryo.


NII merupakan gerakan pemberontakan di Jawa Barat pada 1950 silam.

“Persoalan NII sudah selesai tahun 1962,” ujar Panji Gumilang dalam tulisan Dahlan Iskan berjudul ‘Zaytun Simanullang’ yang tayang pada Rabu (3/5/2023).

Kolumnis kondang itu juga mengaku salah sangka dengan sosok Syekh Panji Gumilang.

- Terungkap Sejarah Syekh Panji Gumilang Namakan Ponpes Al-Zaytun, Anda Pasti tak Menduga

“Saya kira Syech Panji Gumilang itu orang Sunda. Saking seringnya dikaitkan dengan gerakan Islam di Jabar itu,” tulis Dahlan Iskan.

Kesalahsangkaan lain adalah mengira bahwa nama Panji Gumilang itu merupakan nama Sunda. Namun ternyata sangkaan itu juga salah.

“Anda ini bagaimana,” ujar Syech Panji lantas tertawa.

“Nama gubernur Jatim yang legendaris yang tokoh Madura itu kan Raden Panji Muhammad Noer,” tambahnya.

Dalam tulisan itu, Dahlan Iskan juga mengungkap adanya kecurigaan lain yang dialamatkan kepada Panji Gumilang.

- Memulai Hidup

Selama ini, Panji Gumilang sering diisukan berpaham wahabi. Lagi-lagi, sosok itu juga membantahnya. Tapi kali ini dibantah dengan sembari tertawa.

“Berarti saya ini Wahabi yang rajin ziarah ke makam,” guraunya.

Faktanya adalah, bahwa ia selama ini rutin mengunjungi ke makam ayah dan ibunya di Desa Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

“Saya kan tidak bisa lagi mengabdi ke orang tua. Yang bisa saya lakukan adalah mendoakan,” katanya.

“Bahkan keluarga besarnya di Dukun, yang selama ini tidak mau ziarah ke makam, kini ikut dirinya ke makam,” tulis Dahlan Iskan. (guruh/pojoksatu)

Konten berita menarik lainnya dari Pojoksatu.id bisa dibaca melalui Google News

Sentimen: positif (88.6%)