Sentimen
Guru Bagi-bagi Mawar didepan Disdikpora DIY, Suka Cita Atau Keprihatinan?
Krjogja.com Jenis Media: News
Para guru membagikan bunga mawar untuk pelajar yang lewat di depan Kantor Disdikpora DIY (Harminanto)
YOGYA - Puluhan guru yang tergabung dalam Forum Komunikasi Guru ASN DIY mengirim karangan bunga ke kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Selasa (2/5/2023) siang. Mereka mengungkapkan rasa keprihatinan karena masih banyak guru yang belum sejahtera, karena beban kerja dan penghasilan yang belum sepadan.
Joko Triyatno, Koordinator Forum Komunikasi Guru Dikmen/Diksus DIY, mengatakan tepat di momen Hari Pendidikan Nasional 2 Mei, para guru memilih untuk melakukan aksi dengan damai, yakni berkirim karangan bunga. Maknanya menurut dia sebagai ucapan selamat atas peringatan Hari Pendidikan Nasional sekaligus ungkapan ekspresi keresahan atas apa yang dialami selama ini.
"Kami ingin mengungkap keresahan, bagaimana para guru dengan tugas pokok dan tambahan yang sangat berat, namun penghasilan belum sebanding. Sementara misalnya pegawai administrasi, justru mendapat tambahan penghasilan yang jumlahnya jauh lebih besar dari kami para guru," ungkapnya di sela aksi.
Dalam Pergub 112 tahun 2021 yang telah diperbaharui disebutkan bahwa ketugasan guru yakni pokok dan tambahan kurang diperhatikan secara kesejahtetaan melalui Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Para guru menurut Joko hanya menerima 50 persen hingga 100 persen dari bobot 1 yakni Rp 1.050.000, itupun bisa dicairkan dalam waktu lama mencapai 4 bulan sekali.
"Sangat jauh dibanding TPP tata usaha yakni Rp 4 jutaan dan bisa dicairkan setiap bulan. Ini sangat jomplang, sampai 8 banding 1 penghasilannya. Kami berharap adanya rasionalisasi TPP ini dan perubahan Pergub yang substansif," tandasnya.
Di sisi lain, para guru juga memperjuangkan Guru Tidak Tetap (GTT) di sekolah negeri maupun swasta yang berpenghasilan sangat rendah. Di momen Hari Pendidikan Nasional, para guru berharap Pemda DIY memperhatikan lebih jauh kesejahteraan para guru.
"Masih banyak GTT di sekolah swasta atau negeri penghasilan belum layak. Mereka juga harus menikmati. Kalau dapat ya sudah dapat tapi belum merata pada seluruh guru," pungkasnya lagi.
Dalam aksi etik tersebut, para guru berjalan kaki dari depan kantor dengan membawa karangan bunga bertuliskan TPP Kecil Semangat Kerja Besar #SaveGuruDIY, ada pula Guru Adalah Pondasi Pendidikan Nasional #TPPBerkeadilanBagiGuru, Ingat Guru Membangun Karakter Anak Bangsa #TPPBerkeadilanBagiGuru serta TPP Kaki Lima Kerja Bintang Lima #SaveGuruDIY. Selain itu para guru juga membagikan bunga bagi pelajar dan pengendara yang lewat di depan kantor Jalan Cendana tersebut.
"Ini bentuk rasa cinta kami, namun kami juga ingin menyampaikan bagaimana keresahan yang kami alami. Semoga ada perubahan lebih baik setelah ini," pungkas Joko. (Fxh)
Sentimen: positif (65.3%)