Di hadapan lebih dari 100 ribu orang, termasuk Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, Fransiskus menyampaikan kesedihannya yang mendalam.

"Sedih dan menyakitkan melihat pintu tertutup bagi orang-orang yang tidak seperti kita," ujarnya.

Berdasarkan laporan yang dimuat CNN, Senin (1/5), Paus Fransiskus memohon kepada semua orang, khususnya para pemimpin negara itu untuk lebih terbuka kepada para imigran, di tengah kritik migrasi yang dilontarkan Orban baru-baru ini, yang membangun pagar perbatasan kawat berduri di negaranya untuk menghindari para imigran.

Selama misa, ia menuturkan bahwa keegoisan telah membuat pintu negara itu tertutup kepada para pendatang yang membutuhkan bantuan di Hongaria.

Selain membahas migrasi, Paus Fransiskus turut membahas konflik Ukraina dengan Orban, dan juga memberikan doa bersama masyarakat Hongaria yang dikhususkan untuk Ukraina, yang masih menghadapi invasi dari Rusia.

Kunjungan kepada negara yang masih menolak memberikan bantuan militernya kepada Ukraina itu dilakukan oleh Fransiskus selama tiga hari, yang merupakan kunjungan pertamanya sejak ia menjadi Paus pada 10 tahun lalu.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.