Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bogor
Kasus: Kemacetan
Tokoh Terkait
Bima Arya
Penutupan Jalan Otista Timbulkan Masalah, Pemkot Bogor Bakal Lakukan Ini
JabarEkspress.com Jenis Media: News
BOGOR – Skenario rekayasa lalu lintas yang diterapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan kepolisian di hari pertama penutupan Jalan Otista, masih menyisakan banyak pekerjaan rumah (PR).
Jalur seputaran Sistem Satu Arah (SSA) Kebun Raya Bogor menjadi kawasan yang sangat terdampak penutupan Jalan Otto Iskandardinata (Otista), Kota Bogor. Pasalnya, masih banyak pengendara yang kebingungan dan harus rela terjebak kemacetan disejumlah titik khususnya saat melintas di persimpangan atau traffic light.
Wali Kota Bogor Bima Arya membenarkan hal itu dan langsung melakukan evaluasi besar-besaran bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Hasilnya, pihaknya akan merumuskan sejumlah hasil kajian dan masukan dari masyarakat.
“Warga Bogor, di hari pertama rekayasa lalu lintas terpantau terjadi kemacetan di beberapa titik, terutama di Pajajaran menuju Ekalokasari dan arah Tugu Kujang menuju Plaza Jambu Dua,” ungkap Bima Arya dalam keterang tertulisnya.
Ia mengaku, sejak berlangsungnya skenario rekayasa lalu lintas itu diterapkan tak sedikit warga masyarakat yang masih kebingungan dan menyampaikan keluhannya, mulai dari pengendara sepeda motor dan mobil, pengguna jasa transportasi umum hingga sopir angkutan kota (Angkot).
Ada juga yang menyampaikan sejumlah masukan dan pertanyaan yang diterima, mengapa tidak diberlakukan kembali dua arah dan menonaktifkan SSA.
“Hal ini sulit diterapkan karena berdasarkan kajian, beban jalan akan jauh lebih padat ketika Jalan Jalan Harupat (Sempur) menjadi dua arah. Akan terjadi penumpukan di Simpang Denpom (Jalan Sudirman),” tuturnya.
Dengan begitu, sambung dia, untuk sementara waktu langkah cepat yang diambil Pemkot Bogor adalah menyesuaikan durasi traffic light, menambah petugas dan sterilisasi parkir di badan jalan.
“Tidak mungkin sampai akhir tahun kondisi seperti ini. Forkopimda akan terus memonitor di lapangan dan menampung aspirasi warga selama masa adaptasi rekayasa lalu lintas ini yang dapat disampaikan melalui website jembatanotista.kotabogor.go.id,” tegasnya.
Sentimen: negatif (64%)