Sentimen
Positif (99%)
3 Mei 2023 : 16.04
Informasi Tambahan

Event: SEA Games

Kab/Kota: bandung, Jabodetabek, Ponorogo

Tokoh Terkait

Nadiem Ajak Semarakkan Hardiknas 2023 dengan Terus Wujudkan Merdeka Belajar

3 Mei 2023 : 16.04 Views 1

Prfmnews.id Prfmnews.id Jenis Media: Nasional

Nadiem Ajak Semarakkan Hardiknas 2023 dengan Terus Wujudkan Merdeka Belajar

PRFMNEWS - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023 secara hibrida di halaman kantor Kemendikbudristek, Jakarta, pada Selasa, 2 Mei 2023.

Tahun ini, peringatan Hardiknas mengusung tema “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”.

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim yang bertindak sebagai Pembina Upacara, mengenakan pakaian adat dari Flores, Nusa Tenggara Timur. Ia menjelaskan, tema peringatan Hardiknas kali ini adalah “Pimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar”.

Baca Juga: GRATIS! 15 Twibbon Hari Pendidikan Nasional 2023 Lengkap dengan Cara Menggunakannya, Yuk Pasang Bingkainya

“Hari ini adalah bukti, kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan,” kata Nadiem saat memimpin upacara peringatan Hardiknas 2023.

“Sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang telah diluncurkan Kemendikbudristek kini semakin mendekatkan pendidikan pada cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara,” ujar Nadiem pada pidatonya.

Saat ini, lanjut Mendikbudristek, anak-anak Indonesia bisa belajar dengan lebih tenang karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri. Selain itu, para kepala sekolah dan kepala daerah juga kini lebih mudah melakukan pemantauan pelaksanaan pendidikan.

Baca Juga: Ini Rangkaian Acara HUT ke-382 Kabupaten Bandung yang Digelar Hari ini dan Besok

Sudah ada perubahan pendidikan di Indonesia

Nadiem juga menuturkan selama tiga tahun terakhir sudah terdapat perubahan dalam dunia pendidikan di Indonesia berkat transformasi yang dilakukan melalui program Merdeka Belajar.

Bahkan menurutnya, transformasi pendidikan melalui program Merdeka Belajar semakin mendekatkan pendidikan pada cita-cita luhur Ki Hajar Dewantara yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat, dan potensi peserta didik.

Cita-cita luhur Ki Hajar Dewantara tersebut bertujuan agar peserta didik mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai seorang manusia dan anggota masyarakat.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Berharap Kontingen Indonesia untuk SEA Games Kamboja Bisa Lampaui Prestasi di Vietnam

Ia melanjutkan, anak-anak Indonesia kini bisa belajar dengan lebih tenang karena aktivitas pembelajaran yang dinilai lebih holistik oleh gurunya sendiri.

“Para kepala sekolah dan kepala daerah juga kini lebih mudah melakukan pemantauan pelaksanaan pendidikan,” ujarnya.

Dahulu kepala sekolah dan kepala daerah kesulitan memonitor kualitas pendidikannya namun sekarang dapat menggunakan data Asesmen Nasional di Platform Rapor Pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan.

Selain itu, Kurikulum Merdeka juga menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakteristik dan kompetensi termasuk ketika seleksi masuk perguruan tinggi negeri yang kini fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar.

Baca Juga: Kontingen Indonesia di SEA Games 2023 Didominasi Atlet Muda

“Adik-adik mahasiswa yang dulu hanya belajar teori di dalam kelas, sekarang bisa melanglang buana mencari pengetahuan dan pengalaman di luar kampus dengan hadirnya program-program Kampus Merdeka,” jelas Nadiem.

Sebanyak 2.700 orang yang terdiri dari peserta didik berprestasi, Duta Rumah Belajar, Guru Penggerak angkatan 1 dan 2, mahasiswa Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, alumni Kemah Budaya, Kaum Muda, dan para pegiat budaya, serta Duta Bahasa tahun 2020-2021 turut mengikuti upacara secara daring.

Nadiem juga memberikan Satya Lencana Karya Satya kepada enam orang yang mewakili 2.740 PNS Kemendikbudristek.

Upacara Hardiknas tahun ini juga menghadirkan beberapa kekayaan Indonesia seperti budaya tenun, jamu, serta tempe yang telah dibudayakan masyarakat Jawa sejak abad ke-16 Masehi. Upacara ditutup dengan pertunjukan seni Reog Ponorogo dari Paguyuban Reog Ponorogo Jabodetabek. ***

Sentimen: positif (99.2%)