Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Washington
Kasus: covid-19, pengangguran, pencurian
Tokoh Terkait
Hacker China Berhasil Curi Puluhan Juta Dolar Dana Bansos Covid AS
Suara.com Jenis Media: News
Suara.com - Kelompok peretas China dilaporkan berhasil membawa kabur dana bantuan dan tunjangan Covid-19 Amerika Serikat hingga sebesar 20 juta dolar AS.
Dilansir dari NBC News, Secret Service mengungkapkan hal itu pada Senin (5/11). Kelompok peretas yang disebut-sebut terafiliasi dengan pemerintah China itu menggondol dana tunjangan untuk pengangguran hingga pinjaman untuk usaha kecil di belasan negara bagian di AS.
Aktivitas pencurian ini dilaporkan telah dimulai sejak tahun 2020 dan dilakukan oleh APT41, yaitu kelompok peretas yang berbasis di Chengdu.
“Gila jika berpikir kelompok ini tidak menargetkan 50 negara bagian,” kata Roy Dotson, yang bertindak sebagai salah satu di Secret Service.
Baca Juga: Disebut Turunan PKI hingga Antek China, Gibran Ngegas: Mau Lu Ulangin Lagi Pola Seperti Ini di 2024?
Secret Service menolak untuk mengonfirmasi ruang lingkup investigasi lainnya dan mengatakan ada lebih dari 1.000 investigasi yang tengah berlangsung yang melibatkan aktor kriminal transnasional dan domestik yang melakukan aksinya terhadap program dana bantuan publik.
Badan tersebut juga menyebut APT41 sebagai “pemain terkemuka".
Warta Ekonomi menyebut bahwa beberapa anggota grup peretas telah didakwa pada 2019 dan 2020 oleh Departemen Kehakiman AS karena memata-matai lebih dari 100 perusahaan, termasuk perusahaan pengembangan perangkat lunak, penyedia telekomunikasi, perusahaan media sosial, dan pengembang gim video.
"Sayangnya, Partai Komunis China telah memilih jalan yang berbeda untuk membuat China aman bagi penjahat dunia maya selama mereka menyerang komputer di luar China dan mencuri kekayaan intelektual yang berguna bagi China," kata mantan Wakil Jaksa Agung, Jeffrey Rosen, saat itu.
Kedutaan China di Washington belum menanggapi permintaan untuk berkomentar.
Baca Juga: Jadwal Final Badminton Asia Championships 2023, China Kantongi Satu Gelar
Sentimen: negatif (96.6%)