"Tentu kami juga masih menunggu sikap PAN dan Golkar, kalau kemudian kedua parpol tersebut akhirnya mengikuti sikap PPP, memiliki capres yang sama mengusung Mas Ganjar, pada akhirnya maka KIB menjadi KIB plus, KIB dengan PDIP," kata Rommy pada wartawan di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2023).

"Kita tunggu sikapnya. Kami optimis bahwa sikap partai anggota KIB pada akhirnya Insyaallah bisa sama dengan PPP,"sambungnya.

Rommy mengatakan rasa optimis itu bukan tanpa sebab. Dia mengungkit Ketum PAN Zulhas sempat menyebut nama Ganjar di dalam rakornas partainya.

"Optimisnya kami akan hal itu karena didasarkan pada kenyataan bahwa Pak Zulhas, selaku Ketua PAN, pernah meyebut nama Pak Ganjar di dalam Rakornas. Jadi bukan di dalam forum yang sekedar saja, tapi di rakornas. Meski belum secara resmi PAN memiliki mekanisme, tetapi besar harapan kami pada akhirnya KIB masih bersama-sama itu masih terwujud," ungkapnya mengutip dari Detik.

Meski begitu, PPP juga menyadari bahwa Partai Golkar sudah menetapkan Airlangga sebagai capresnya. Namun pihaknya akan tetap melihat bagaimana keinginan publik dengan tiga nama capres yang ada.

"Partai Golkar sudah menetapkan Pak Airlangga sebagai capres. Jadi KIB ini sudah di bentuk dengan kesadaran bahwa ketumnya sudah di tentukan partai sebagai capres. Tapi kita juga tau parpol boleh memiliki tiket, tapi kita tunduk dengan keinginan publik, 3 nama tertinggi di dalam survei elektabilitas adalah Ganjar, Prabowo dan Anies," ucapnya.

"Sehingga memang parpol secara arief akan melihat ini sebagai indikasi dukungan. Kami menghormati dan menghargai apa yang dilakukan Airlangga termasuk ketika beliau bertemu dengan Demokrat dan selama ini menjaga hubungan baik dengan PKB," pungkasnya.