Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Rezim Orde Baru, Hari Buruh
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Moskow
Tokoh Terkait
Hari Buruh Internasional, Cek Sejarah Kelamnya
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO, Setiap tanggal 1 Mei tepatnya hari ini selalu diperingati sebagai Hari Buruh Internasional atau May Day.
May Day adalah hari untuk memperingati perjuangan para buruh dan keberhasilan yang dibuat oleh gerakan pekerja dan buruh. May Day dirayakan setiap tahun di berbagai negara termasuk Indonesia.
Pemerintah Indonesia pun menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional. Untuk diperingati dan menghormati perjuangan pekerja dalam mendapatkan hak-hak yang adil dan perlindungan kerja yang layak.
baca juga:Meski Hari Buruh kerap diperingati dan dirayakan di tanah air, namun tak banyak masyarakat Indonesia yang belum mengetahui secara pasti seperti apa sejarah Hari Buruh Internasional atau May Day.
Untuk itu, yuk simak sejarah kelam Hari Buruh atau May Day yang selalu diperingati setiap tanggal 1 Mei.
Sejarah Hari Buruh 1 MeiMelansir laman Britannica, Senin (1/2023), May Day yang merupakan Hari Buruh Internasional, adalah hari untuk memperingati perjuangan bersejarah yang dibuat oleh pekerja dan gerakan buruh.
Di Amerika Serikat dan Kanada peringatan serupa dikenal sebagai Labor Day, diperingati pada hari Senin pertama bulan September.
Sebelum abad ke-19, istilah May Day merujuk pada perayaan pergantian musim, ke musim semi (spring) di Amerika Serikat. May Day juga dikenal sebagai Hari Pekerja Internasional untuk merayakan hak-hak buruh dan delapan jam kerja sehari di Amerika Serikat.
Sejarah May Day sebagai hari buruh ini lahir dari sebuah federasi internasional, sebuah kelompok sosialis dan serikat buruh menetapkan yang 1 Mei sebagai hari untuk mendukung para pekerja, dalam rangka memperingati Kerusuhan Haymarket di Chicago pada tahun 1886.
Pada abad ke-20, hari libur 1 Mei tersebut mendapat pengesahan resmi dari Uni Soviet, dan juga dirayakan sebagai Hari Solidaritas Buruh Internasional, terutama di beberapa negara Komunis.
Namun begitu, Amerika Serikat tidak merayakan Hari Buruh pada 1 Mei, tapi pada hari Senin pertama bulan September (1 Mei adalah Hari Loyalitas, hari libur resmi tetapi tidak diakui secara luas di Amerika Serikat).
Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa alasannya adalah untuk menghindari peringatan kerusuhan yang terjadi pada tahun 1886, demikian dikutip Office Holidays.
Di Eropa, 1 Mei secara historis diasosiasikan dengan festival pangan pedesaan, tetapi arti asli dari hari tersebut secara bertahap digantikan oleh asosiasi modern dengan gerakan buruh.
Di Uni Soviet, para pemimpin menyetujui hari libur baru ini dan percaya itu akan mendorong pekerja di Eropa dan Amerika Serikat untuk bersatu melawan kapitalisme.
Hari itu bahkan menjadi hari libur penting di Uni Soviet dan di negara-negara Blok Timur, dengan parade terkenal, termasuk satu di Red Square Moskow.
Hari Buruh di IndonesiaPerayaan Hari Burub di Indonesia tercatat sudah ada sejak tahun 1920 silam. Tapi sejak masa pemerintahan Presiden Soeharto, Hari Buruh tidak lagi diperingati di Indonesia, dan sejak itu, 1 Mei bukan lagi merupakan hari libur.
Ini disebabkan karena gerakan buruh dihubungkan dengan gerakan dan paham komunis yang sejak kejadian G30S pada 1965 ditabukan di Indonesia.
Setelah era Orde Baru berakhir, meskipun bukan hari libur namun setiap tanggal 1 Mei kembali marak dirayakan oleh buruh di Indonesia dengan demonstrasi di berbagai kota.
Baru pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di tahun 2014 Hari Buruh ditetapkan sebagai hari libur nasional hingga kini.
Tema Hari Buruh 2023Melansir laman resmi International Labour Organization (ILO), Senin (1/5/2023), tema Hari Buruh 2023 ialah World Day for Safety and Health at Work 2023.
Tema ini dipilih berdasarkan rapat konferensi pada bulan Juni 2022, Konferensi Perburuhan Internasional (ILC) memutuskan untuk memasukkan lingkungan kerja yang aman dan sehat ke dalam kerangka prinsip dan hak dasar ILO di tempat kerja.
Pada 28 April 2023, ILO pun merayakan keputusan ini, mengumpulkan para ahli dan konstituen untuk membahas implikasinya terhadap dunia kerja, serta bagaimana menerapkan hak ini secara praktis di dunia kerja.
Ini juga akan berfungsi untuk menyajikan temuan-temuan penelitian tentang status implementasi berbagai ketentuan Konvensi mendasar No. 155 dan No. 187.
Nah, itulah sejarah Hari Buruh Internasional. Peringatan Hari Buruh tidak semata-mata hanya peringatan saja, banyak manfaat yang sudah didapat dari sejumlah aksi di Hari Buruh.
Pasalnya dari tahun ke tahun, 1 Mei selalu menjadi ajang buruh untuk menuntut hak-haknya, mulai dari upah yang pembayarannya tertunda, jam kerja dan upah yang layak, hak cuti hamil, hak cuti haid, hingga Tunjangan Hari Raya (THR) yang bisa kita nikmati hingga saat ini.
Sentimen: positif (96.8%)