Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Universitas Mercu Buana
Kab/Kota: Yogyakarta
Kasus: covid-19, Kemacetan
Tokoh Terkait
Cegah Inflasi, Pasokan Kebutuhan Pokok Harus Terjaga
Krjogja.com Jenis Media: News
ilustrasi dok
Krjogja.com - YOGYA - Pemerintah melalui Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan perlunya menjaga pasokan bahan pangan untuk mengantisipasi kenaikan harga menjelang maupun pasca hari raya Idul Fitri 1444 H. Salah satu caranya dengan menekankan, pasokan bahan kebutuhan pokok di seluruh daerah harus terjaga. Pasalnya jika hal itu tidak dilakukan dikhawatirkan bisa menyebabkan inflasi.
"Dalam kondisi sekarang, potensi terjadinya inflasi memang sangat besar apabila tidak diantisipasi lebih dini. Untuk itu perlu tindakan nyata dari pemerintah untuk mengantisipasinya. Sehingga kenaikan harga kebutuhan pokok pasca lebaran dapat diantisipasi dan sifatnya sementara, setelah beberapa minggu harga kebutuhan pokok diharapkan kembali normal,"kata pengamat ekonomi sekaligus dosen Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Widarta MM di Yogyakarta, Kamis (27/4).
Widarta mengatakan, berdasarkan pengalaman menjelang lebaran atau beberapa hari setelah lebaran permintaan masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok cenderung meningkat. Apalagi peningkatan konsumsi musiman itu dibarengi dengan pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) maupun dana sosial dari pemerintah seperti dana bantuan PKH.
"Ketidakseimbangan supply dan demand pasca lebaran 2023 akan memacu harga kebutuhan pokok masyarakat tetap tinggi. Fenomena Kenaikan harga kebutuhan pokok pasca lebaran (H +1 sampai H + 7). Kondisi ini sebetulnya sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.Hal itu terjadi karena setelah lebaran belum banyak pedagang yang berjualan,"jelas Widarta, seraya menambahkan, biasanya pedagang masih enggan berdagang karena belum punya stock barang yang akan dijual.
Menurut Widarta, biasanya saat momentum lebaran banyak pedagang yang memilih untuk libur karena mudik ke kampung halaman. Artinya mereka harus mencari barang lebih dahulu untuk barang dagangan. Selain itu belum banyak petani melakukan panen karena libur lebaran. Hiruk pikuk lebaran membuat petani tidak bersegera di ladang karena mereka lebih mementikan silaturahim selama lebaran apalagi lebaran tahun 2023 ini ada kebebasan setelah selama 3 lebaran serba pembatasan karena covid-19.
"Selain beberapa hal di atas faktor distribusi juga sedikit terganggu karena arus mudik dan arus balik Lebaran. Dampaknya banyak yang tidak melakukan kegiatan distribusi. Adanya kemacetan sebagai dampak dari kedatangan pemudik membuat distribusi barang kebutuhan pokok terhambat. Untuk itu perlu strategi pemerintah untuk mengaturnya sehingga distribusi barang ini menjadi lancar," paparnya. (Ria)
Sentimen: positif (44.4%)