Sentimen
Negatif (100%)
30 Apr 2023 : 07.35
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Prada

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Jeneponto

Kasus: penembakan

Tokoh Terkait

Fakta Terkini Kasus Polres Jeneponto: Pelaku, Motif Masih Diusut

30 Apr 2023 : 07.35 Views 1

Tirto.id Tirto.id Jenis Media: News

Fakta Terkini Kasus Polres Jeneponto: Pelaku, Motif Masih Diusut
tirto.id - Polisi masih mengusut penyerangan Mapolres Jeneponto, Sulawesi Selatan, Kamis (27/4/2023) pukul 02.00 WITA. Hingga kini, belum diketahui motif perbuatan tersebut.

"Belum (diketahui). Masih penyelidikan," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes Pol Komang Suartana, ketika dihubungi Tirto, Jumat, 28 April 2023.

Penyerangan terjadi pada Kamis, 27 April, pukul 01.45, diduga dilakukan oleh puluhan orang tidak dikenal. Massa melempari ruangan Propam Polres Jeneponto dengan menggunakan batu dan bom molotov. Selain melempar, ada beberapa tembakan yang diduga berasal dari penyerang.

Tembakan itu mengenai perut Bripka MM.

Polisi yang berdinas berupaya mengevakuasi korban sambil berusaha menghalau serangan dengan mengeluarkan tembakan peringatan, sehingga berhasil mendesak mundur para penyerang. Lantas personel Polres Jeneponto pun berusaha memadamkan api.

Kondisi Korban Penyerangan

Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol. Setyo Boedi Moempoeni Harso membesuk korban penembakan Bripka Mus Mulyadi di RS Bhayangkara Makassar usai penyerangan Markas Polres Jeneponto, Kamis (27/4/2023) pukul 02.00 WITA.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana di Makassar, Jumat, mengatakan Kapolda Sulsel telah melakukan peninjauan langsung kondisi Mapolres Jeneponto usai penyerangan kemudian membesuk korban saat malam harinya di RS Bhayangkara Makassar.

"Setelah meninjau kondisi dan situasi di Polres Jeneponto, kemudian melakukan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk Pangdam XIV/Hasanuddin dan malamnya membesuk korban," ujarnya, sebagaimana diberitakan Antara.

Kombes Pol Komang Suartana mengatakan korban Bripka Mus Mulyadi terkena tembakan di bagian perut dan telah mendapatkan perawatan intensif di RS Bhayangkara.

Dia menyatakan korban Bripka Mus Mulyadi sedang piket malam saat kejadian penyerangan terjadi dan diduga korban ditembak oleh oknum tidak dikenal (OTK).

"Saat Pak Kapolda membesuk juga menanyakan kondisi korban kepada tim dokter. Karumkit dan Kabid Dokkes yang mendampingi memberikan penjelasan jika korban sudah cukup membaik karena pertolongan yang cepat," katanya.

Komang menerangkan jika kedatangan Kapolda Sulsel sebagai bentuk dukungan dan penyemangat bagi Bripka Mus Mulyadi yang menjalani perawatan di RS Bhayangkara.

"Alhamdulillah operasi saudara Bripka Mus Mulyadi sudah selesai dan sekarang sudah masuk di kamar ICU," ucapnya.

Dugaan Penyebab Penyerangan Mapolres Jeneponto

Beredar informasi bahwa penyerangan markas polisi ini lantaran buntut dua anggota TNI diduga dikeroyok oleh anggota Satreskrim Polres Jeneponto, pada 26 April 2023, pukul 02.30, di Warung Sari Laut, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto.

Pukul 02.20, Pratu Irsan dibonceng oleh Arfani, sedangkan Prada Amrani Faisal berboncengan dengan Risal Tasrin. Mereka hendak menuju warung makan tersebut. 10 menit kemudian mereka tiba. Di depan warung ada personel Satreskrim. Kemudian dua tentara itu akan masuk ke warung.

Lalu seorang polisi bertanya kepada Pratu Irsan dan Prada Amran, apakah benar mereka anggota TNI. Pratu itu pun membenarkan. Si polisi meminta dua tentara itu menunggunya kembali.

Lantas polisi lain datang menggunakan dua mobil, kemudian mengepung mereka. Polisi diduga mulai memukuli Pratu Irsan. Usai kejadian itu, anggota Satreskrim membawa keduanya ke Polres Jeneponto.

Pernyataan dari TNI

Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen Totok Imam Santoso menyatakan ada kesalahpahaman antara dua tentara dan satu polisi sebelum penyerangan Polres Jeneponto. Namun, ia tegaskan kesalahpahaman itu belum dapat disimpulkan sebagai penyebab kejadian.

"Penyerangan tidak ada (dari TNI)," ucap dia, Kamis.

"Saya sampaikan (pelaku penyerangan) orang tidak dikenal. Karena sampai saat ini kami masih mencari pelakunya," sambung Totok. Mereka yang terlibat dalam permasalahan ini pun diperiksa secara internal oleh instansi masing-masing.

Sentimen: negatif (100%)