Sentimen
Negatif (96%)
29 Apr 2023 : 19.52
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Ramadhan

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait
Andi Pangerang

Andi Pangerang

Thomas Djamaluddin

Thomas Djamaluddin

Andi Pangerang Hasanuddin

Andi Pangerang Hasanuddin

Polisi periksa Thomas buntut ancaman pembunuhan Muhammadiyah

29 Apr 2023 : 19.52 Views 1

Alinea.id Alinea.id Jenis Media: News

Polisi periksa Thomas buntut ancaman pembunuhan Muhammadiyah

Kepolisian memeriksa peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, terkait dugaan tindak pidana ujaran kebencian, pencemaran nama baik, fitnah, dan ancaman pembunuhan oleh peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin.

Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, mengatakan, penyidik juga memeriksa para pelapor dan saksi dari PP Muhammadiyah sebanyak tiga orang. Ahli pidana, ahli bahasa, sosiolog, ahli ITE, dan dan ahli media sosial (medsos) juga turut dimintai keterangan.

"Dan akan melakukan klarifikasi kepada saksi TD sebagai pemiliki akun TD," kata Ramadhan dalam keterangan, Kamis (27/4).

AP Hasanuddin diketahui mengancam membunuh warga Muhammadiyah saat mengomentari kiriman Thomas Jamaluddin tentang penetapan Idulfitri atau 1 Syawal di Facebook. Bahkan, dia menuding Muhammadiyah disusupi organisasi Hizbut Tahrir.

Komentar tersebut pun viral dan menuai kecaman dan berbuntut laporan polisi terhadap AP Hasanuddin. Pelaku lantas menyampaikan permohonan maaf.

Thomas belakangan juga menyampaikan permohonan maaf. Pangkalnya, kirimannya menyangkut perbedaan metode penetapakn Idulfitri di Facebook memantik kegaduhan.

Dia berkilah, tak pernah membenci Muhammadiyah. Apa yang disampaikannya hanya untuk mendorong kesatuan umat Islam sehingga berharap perbedaan tersebut disudahi.

"Masih dalam suasana bermaaf-maafan, dengan tulus saya memohon maaf atas sikap kritis saya pada kriteria wujudul hilal yang saya anggap usang secara astronomi dan sikap ego organisasi yang menghambat dialog menuju titik temu," tutur Thomas kepada wartawan, Selasa (25/4).

Sentimen: negatif (96.8%)