Sentimen
Negatif (50%)
28 Apr 2023 : 08.22
Informasi Tambahan

BUMN: PLN

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Bekasi, Rorotan

Tokoh Terkait

DLH DKI Bakal Bangun RDF Plant di Rorotan Jakut

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

28 Apr 2023 : 08.22
DLH DKI Bakal Bangun RDF Plant di Rorotan Jakut
Jakarta: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta berencana akan kembali membangun refuse-derived fuel (RDF) plant pada 2024. Program penanganan sampah di Jakarta itu bakal dibangun di Rorotan, Jakarta Utara.
 
"Saya sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Bayu Meghantara), itu punya area cukup luas di Rorotan dan insyaAllah bisa dimanfaatkan untuk RDF," ujar Kepala DLH DKI Asep Kuswanto di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 27 April 2023.
 
Asep menyebut serah terima penggunaan aset berupa lahan itu akan berlangsung dalam waktu dekat. Secara keseluruhan, DLH bakal menggunakan enam hektare lahan sebagai lokasi RDF plant baru.

-?

- - - -
"Lahannya kosong dan jauh dari permukiman. Yang bisa kami gunakan sekitar 6 hektare," ungkapnya. 
 
Sebelumnya, DLH telah rampung membagun RDF Plant di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat dalam kurun waktu 1,5 tahun. Program ini mampu menghasilkan 700-750 ton bahan bakar pabrik per hari dari sampah yang telah diolah. 
 
Lebih lanjut, Asep menjelaskan saat ini pihaknya lebih memilih fokus untuk mengembangkan RDF plant daripada intermediate treatment facility (ITF) di Sunter. Salah satunya pembangunan ITF yang menjadi tanggung jawab PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tak kunjung rampung.
 
Sedangkan, DLH yang hanya berwenang dalam monitoring dan evaluasi (monev) tak dapat berbuat banyak pada program ITF. Selain itu, biaya pembangunan RDF plant tergolong tidak mahal. Biaya investasi kepada RDF plant juga disebut tidak terlalu besar.
 
"Produk yang dihasilkan RDF bisa dibeli pabrik semen dan PLN, jadi PLN dan PLTU-nya, jadi bisa dimanfaatkan untuk dibeli oleh pabrik semen dan PLN. Secara tidak langsung, operasional dari proses itu bisa dibiayai," jelasnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 

(END)

Sentimen: negatif (50%)