PRFMNEWS - PPP resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024. Keputusan ini makin menguatkan PPP merapat untuk gabung koalisi dengan PDI Perjuangan di Pemilu tahun depan.

Ada empat alasan utama PPP mendukung Ganjar Pranowo menjadi capres di Pilpres 2024 setelah resmi diputuskan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri/

Empat alasan kenapa PPP mendukung capres Ganjar Pranowo untuk memenangkan kader PDIP tersebut di Pilpres 2024 diungkap Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono.

Baca Juga: Sandiaga Uno Pindah Parpol, Surat Pamit ke Gerindra hingga PPP Tunggu Gabung Secara Formal di Mei

Mardiono mengatakan keputusan mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres di Pilpres 2024 sesuai hasil Rapimnas PPP Nomor 05/04/Rapimnas/5/2023 yang digelar Selasa, 25 April 2023.

Adapun deklarasi dukungan PPP terhadap capres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 disampaikan Mardiono di kediamannya di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu 26 April 2024.

"Dengan mengucapkan 'bismillahirrahmanirrahim' PPP memutuskan Bapak Ganjar Pranowo sebagai calon presiden RI pada Pilpres RI tahun 2024 yang akan datang," kata Mardiono, dikutip prfmnews.id dari ANTARA.

Baca Juga: Ditolak Prabowo, Jokowi Sebut Ridwan Kamil dan 4 Nama ini Cocok Jadi Cawapres Ganjar Pranowo

Penetapan tersebut, ungkapnya, didasarkan alasan yang pertama yakni PPP ingin melanjutkan dukungan politik kepada Ganjar Pranowo dalam pencalonan Presiden RI untuk melanjutkan estafet kepemimpinan Periode 2024 - 2029.

Dukungan kepada Ganjar, lanjut Mardiono, sebelumnya diberikan oleh PPP berupa dukungan politik pada saat Pilkada Provinsi Jawa Tengah tahun 2018 di mana Ganjar menang sebagai Gubernur Jateng periode kedua 2018-2023.

Saat itu Ganjar menang didampingi Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen atau lebih dikenal dengan Gus Yasin yang sebelumnya menjabat sebagai Anggota DPRD Jateng dari fraksi PPP.

Baca Juga: Keputusan Ganjar Pranowo Jadi Capres PDIP Sengaja Didahului 7 Skenario Drama ‘Playing Victim’, Kata Pengamat

"PPP telah mengantarkan beliau menjadi Gubernur Jateng yang berpasangan dengan kader PPP Gus Taj Yasin yang merupakan putra Hadratus Syekh almarhum K.H. Maimun Zubair. Beliau adalah guru kami semua," ujar dia.

Alasan kedua, lanjut Mardiono, PPP ingin menitipkan politik 'amar ma'ruf nahi munkar' (menegakkan kebenaran) kepada Ganjar untuk diimplementasikan pada tataran politik pemerintahan di masa mendatang melalui politik religius.

"Sebab PPP yakin seyakin-yakinnya bahwa dengan kultur keluarga Nahdlatul Ulama (NU) beliau pasti memiliki visi yang hampir sama dengan PPP," ujarnya.

Ketiga, Mardiono menyebut PPP memandang kapasitas, integritas, dan akseptabilitas Ganjar sangat layak untuk menduduki posisi sebagai pemimpin bangsa Indonesia.

Menurut dia, dukungan popularitas dan elektabilitas Ganjar sebagai politisi telah dibuktikan oleh lembaga survei dengan menempatkan namanya pada posisi teratas bila dibandingkan tokoh-tokoh lainnya.

Keempat, ia menuturkan secara historis, PPP memandang Ganjar bagian tak terpisahkan dengan PPP karena mertua Ganjar, almarhum Ahmad Musadik Supriyadi pernah menjabat sebagai Ketua DPC PPP Purbalingga selama empat periode.***