Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan di Semenanjung Korea terus meningkat menyusul latihan militer Amerika Serikat bersama Korea Selatan dan tembakan puluhan rudal oleh Korea Utara.

Adapun, tindakan Korut yang melepaskan puluhan rudal tersebut menjadi ancaman bagi dunia yang dianggap bisa menjadi sinyal timbulnya perang baru di Asia.

Adapun, militer Korea Utara mengatakan bahwa latihan militer Korea Selatan-AS baru-baru ini adalah "provokasi terbuka dan latihan perang yang berbahaya". Kantor berita Korut, KCNA, melaporkan bahwa hal tersebut telah ditanggapi dengan langkah-langkah yang mensimulasikan serangan ke pangkalan udara dan pesawat tempur mereka.

-

-

Pekan lalu, Korea Utara menguji coba beberapa rudal termasuk kemungkinan rudal balistik antarbenua (ICBM) yang gagal dan ratusan peluru artileri ke laut, saat Korea Selatan dan Amerika Serikat melakukan latihan udara enam hari hingga Sabtu.

Staf Umum Tentara Rakyat Korea mengatakan Latihan "Vigilant Storm" dianggap sebagai provokasi terbuka yang bertujuan untuk meningkatkan ketegangan dengan sengaja dan merupakan latihan perang berbahaya dengan sifat agresif yang sangat tinggi terhadap Korea Utara.

Sebelumnya, lebih dari 30 rudal telah diluncurkan oleh Korut ke perairan dekat Korsel. Salah satunya bahwa mendarat dekat pantai Negeri Ginseng tersebut.

Terbaru, Korut meluncurkan empat rudal balistik.

Peluncuran itu dilakukan saat ratusan pesawat tempur AS dan Korea Selatan - termasuk pengebom berat B-1B - masih aktif melakukan latihan.

Amerika Serikat dan Korea Selatan telah memperingatkan bahwa peluncuran ini dapat berujung pada uji coba nuklir oleh Korea Utara.

[-]

-

Kecoh Musuh, Kim Jong Un Bangun 8 Mansion Baru
(luc/luc)