Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Indonesia Lawyers Club (ILC)
Institusi: Indonesia Political Review
Kasus: korupsi
Megawati Usung Ganjar Capres, Diduga Bukan karena Kualitas tapi Deal Politik
Gelora.co Jenis Media: News
GELORA.CO - Pencapresan Ganjar Pranowo oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ditengarai bukan karena kualitasnya sebagai politikus, melainkan ada deal politik. Mengingat sebelum pengumuman resmi, partai banteng moncong putih terbagi dalam dua kubu, yakni kubu Puan Maharani dan kubu Ganjar.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin meyakini bahwa belum semua kader PDIP menerima keputusan Megawati usung Ganjar. Utamanya, dari kelompok pendukung Puan.
“Ya yang dukung Puan tentu masih belum terima dengan pencapresan Ganjar, karena Ganjar seperti yang disampaikan oleh Trimedya Panjaitan belum layak menjadi capres. Tapi faktanya PDIP sendiri sudah mengumumkan capres, yaitu Ganjar,” terang Ujang kepada inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Rabu (26/4/2023).
Ia meyakini jalan Ganjar tidak akan mulus, besar potensi terjadi banyak dinamika di dalam internal PDIP jelang pendaftaran kandidat capres-cawapres secara resmi ke Komisi Pemilihan Umum. “Karena memang ya kelihatannya Ganjar diusung bukan karena kualitas, tapi diusung karena memang deal politik,” ujarnya.
“Saya tidak tahu bisa berubah atau tidaknya ya (keputusan usung Ganjar) tergantung dinamika yang berkembang jelang pendaftaran (ke KPU) nanti,” imbuh dia.
Ketika ditanya apa deal politik di balik pengusungan Ganjar, Ujang menduga yang paling masuk akal adalah kesepakatan bahwa Ganjar boleh diusung capres asalkan, para kelompok pendukungnya tidak mengganggu pengusungan Puan Maharani menjadi Ketua Umum PDIP kelak. “Misalkan nanti kalau Ganjar tidak dicapreskan, nanti Ketumnya bukan Puan, jadi PDIP diambil alih oleh pendukung Ganjar,” sambungnya.
Sebelumnya, Trimedya Panjaitan sering mengomentari sosok capres yang kini sudah resmi diusung oleh PDIP, yakni Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Bahkan, anggota Komisi III DPR itu tak segan menilai Ganjar belum cocok menjadi pengganti Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Seakan-akan Ganjar lah yang paling cocok mengganti Pak Jokowi. Menurut saya belum tentu, belum teruji,” tegas Trimed,sapaan akrabnya, dalam diskusi Indonesia Lawyers Club (ILC) bertajuk ‘Debat Seru! Capres Pilihan Megawati Atau Pilihan Jokowi, Atau..??’, beberapa waktu lalu yang videonya beredar luas belakangan ini.
Dalam diskusi ILC tersebut, Trimed juga menyinggung mengenai peringatan yang diberikan oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Ganjar Pranowo. “Belum lagi kalau kita lihat, misalnya ibu (Mega) sudah dua tahun yang lalu mengingatkan (Ganjar), kami ikut live itu, ingat prof, Pak Gub, dibilang, itu bisa bahaya kalau kamu tidak hati-hati,” terang Trimed.
Tak berhenti di situ, Trimed pun mulai mempertanyakan beberapa kinerja Ganjar lainnya di Jateng terkait kasus Wadas dan kasus korupsi Bank Jateng. “Kemudian pertanyaan yang lain kenapa Wadas tidak selesai? Sekadar diketahui, mayoritas aktivis yang mengadvokasi Wadas itu pendukung Ganjar periode ke dua gubernur, tapi mereka kecewa, sudah jadi dilepehin,” tegasnya.
Sentimen: positif (99.9%)