Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Jeddah
Tokoh Terkait
Internasional Kisah Pilu WNI Sudan, Ketakutan 'Hujan Mortir' Setiap Jam Pusat Pemberitaan
RRi.co.id Jenis Media: Nasional
KBRN, Sudan: Kisah pilu dirasakan Warga Negara Indonesia (WNI) terdampak perang dua faksi militer di Sudan sejak, Sabtu (15/4/2023). Khartum, ibu kota Sudan yang tadinya aman mendadak tegang dan penuh ketakutan dirasakan juga oleh warga setempat.
"Setiap jam dan setiap hari hujan mortir. Begitu pula tembakan terjadi terus menerus," kata Alief Einstein, salah satu mahasiswa WNI di Khartum dalam keterangan tertulis, Kamis (27/4/2023).
Di tengah kondisi perang yang terus mengalami eskalasi, para WNI berupaya berkoordinasi mencari jalan menyelamatkan diri. Rif'an Ali Hafidz salah satu mahasiswa WNI lainnya mengatakan, bersama teman-teman mahasiswa memutuskan berkemas-kemas keluar dari area perang.
Mereka bergerak atas imbauan disampaikan Kementerian Luar Negeri melalui Kedutaan Besar RI di Sudan. Setelah berkumpul di tempat aman, pada Selasa (25/4/2023), Rif'an dalam rombongan 540 WNI dijemput delapan bus.
Kemudian mereka diantar menuju Pelabuhan Sudan menempuh perjalanan sekitar 12 jam. Sesampainya di pelabuhan, ratusan WNI itu menumpangi kapal menunu Pelabuhan Jeddah, Arab Saudi.
Sebelumnya. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan, pada tahap pertama sebanyak 569 WNI berhasil dievakuasi dari Khartoum, Sudan. Ada pun 557 orang di antaranya telah melanjutkan perjalanan evakuasi jalur laut menuju Jeddah, Arab Saudi.
557 WNI itu, tiba di Pelabuhan Jeddah pada Rabu (26/4/2023), sekitar pukul 10.00 WIB. 12 orang lainnya terdiri dari 10 tim KBRI bertahan sementara di Pelabuhan Sudan membantu evakuasi tahap kedua.
"Kemudian, dua WNI saat ini masih menunggu penyelesaian dokumen perjalanan. Tim Kemenlu dipimpin Direktur PWNI Judha Nugraha sedang menyebrang dari Jeddah ke Port Sudan, membantu evakuasi tahap kedua," kata Retno dalam keterangan pers, Rabu (26/4/2023).
Sentimen: negatif (97%)