Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Beijing, Shanghai
Tokoh Terkait
Lahan Pemakaman Bakal Habis, China Dorong Warga Larung Jenazah ke Laut
iNews.id Jenis Media: Nasional
BEIJING, iNews.id - Ruang pemakaman di China diperkirakan segera habis, terutama dengan semakin banyaknya populasi lanjut usia. Oleh karena itu, banyak warga yang sudah mengalihkan dari pemakaman ke kremasi, bahkan dilarung ke laut.
Data Kementerian Urusan Sipil China mengungkap, tingkat kremasi di China mencapai hampir 59 persen pada 2021, naik dari 47 persen pada 2015.
Pemerintah telah mendorong warga China untuk menggunakan cara kremasi atau dilarung ke laut. Bahkan pemerintah menawarkan hadiah uang tunai kepada warga yang memilih cara dilarung ke laut atau mengubur abu melalui cara yang ramah lingkungan.
Dilaporkan menurut Global Times, pada April dan Mei ini, beberapa kota di China menyelenggarakan pemakaman dengan cara dilarung laut. Otoritas urusan sipil setempat menanggung biaya pemakaman tersebut dalam upaya mempromosikan praktik pemakaman yang ramah lingkungan.
Kota Hohhot, Provinsi Mongolia, menggelar pemakaman massal larung laut pada 9 dan 10 Mei. Titik pelarungan pun sangat jauh dari pantai, mencapai 1.000 km, sehingga jenazah tak akan mengotori pantai.
Lahan pemakaman di China semakin langka dan sangat mahal. Setiap pemakaman bisa menelan biaya 100.000 yuan lebih (sekitar Rp215 juta). Dalam budaya China yang memuja leluhur, pemakaman denganc cara dikubur dalam tanah dan dipasangi batu nisan dianggap penting bagi ritus terakhir seseorang. Merawat makam merupakan cara untuk menunjukkan bakti kepada mereka yang telah meninggal. Ini biasanya terjadi pada April saat perayaan Qing Ming atau festival membersihkan makam.
Pihak berwenang Kota Shanghai memperkirakan lahan pemakaman di kota itu akan habis dalam 15 tahun.
Komisi Kesehatan Nasional China mencatat 10,41 juta kematian sepanjang 2022. Mereka yang berusia di atas 60 tahun menyumbang 18,9 persen bagi kematian pada akhir 2021. Angka tersebut diperkirakan akan melampaui 30 persen pada 2035.
Editor : Anton Suhartono
Follow Berita iNews di Google News
Bagikan Artikel:Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.
Sentimen: positif (93.8%)