Sentimen
Negatif (61%)
23 Okt 2004 : 17.57
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Surabaya

Kasus: pembunuhan

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Peneliti BRIN yang Merusak Semangat Toleransi Harus Ditindak

23 Okt 2004 : 17.57 Views 7

Rilis.id Rilis.id Jenis Media: Nasional

Peneliti BRIN yang Merusak Semangat Toleransi Harus Ditindak

RILISID, Jakarta — Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PAN, Prof Zainuddin Maliki meminta pimpinan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menindak tegas peneliti AP Hasanuddin, yang dianggap merusak semangat toleransi.

"Yang bersangkutan sudah meminta maaf, tetapi saya mengharap BRIN tetap memberi edukasi dan mengambil langkah tegas kepada penelitinya agar tidak merusak semangat toleransi yang sedang dibangun bersama dengan susah payah," kata Prof Zainuddin, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/4/2023).

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini menegaskan, sangat tidak layak jika seorang peneliti lembaga riset nasional yang tidak siap menerima perbedaan, bahkan sampai mengeluarkan ancaman pembunuhan.

Tak hanya AP Hasanuddin, Prof Zainuddin juga minta Thomas Djamaluddin didisiplinkan.

"Justru komentar Prof. Thomas di Facebook sebagai sumber AP Hasanuddin mengeluarkan ancaman pembunuhan, juga harus diberi sanksi, bahkan lebih berat," ujarnya.

Dia menyatakan, bangsa Indonesia tengah mendambakan tumbuhkembangnya manusia-manusia terdidik dan berkeadaban.

"Sedih sekali yang dijumpai seorang peneliti lembaga riset nasional berpikir dangkal dan pongah dalam menyikapi perbedaan," ujarnya.

Menurut dia, rendahnya keadaban yang bersangkutan sebagai seorang peneliti dan sama sekali tidak mencerminkan kapasitasnya sebagai intelektual dalam bermedia sosial, dan telah menodai BRIN.

Komentar ancaman kepada warga Muhammadiyah itu diunggah oleh Andi Pangeran Hasanuddin, dengan nama akun AP Hasanuddin, yang diketahui seorang peneliti astronomi BRIN.

AP Hasanuddin memberikan komentar pada tautan yang diunggah peneliti lain BRIN bernama Thomas Jamaluddin soal perbedaan metode penetapan hari Lebaran 2023.

Awalnya, Thomas berkomentar bahwa Muhamamdiyah sudah tidak taat pada keputusan Pemerintah karena menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1444 H berbeda dengan penetapan pemerintah, dan komentar Thomas itu dibalas oleh akun AP Hasanuddin.

"Saya tak segan-segan membungkam kalian Muhammadiyah yang masih egosentris. Udah disentil sama Pak Thomas, Pak Marufin, dkk, kok masih gak mempan," tulis akun AP Hasanuddin.

Kemudian, AP Hasanuddin juga menulis komentar balasan atas unggahan akun Ahmad Fuazan S.

"Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan!!! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian!!!" tulis AP Hasanuddin dengan huruf besar semua. (*)

Sentimen: negatif (61.5%)