Sentimen
Negatif (79%)
26 Apr 2023 : 16.41
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait
Andi Pangerang

Andi Pangerang

Thomas Djamaluddin

Thomas Djamaluddin

Andi Pangerang Hasanuddin

Andi Pangerang Hasanuddin

LBH Muhammadiyah Nilai Postingan Thomas Djamaluddin Cenderung Menyerang

26 Apr 2023 : 16.41 Views 1

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

LBH Muhammadiyah Nilai Postingan Thomas Djamaluddin Cenderung Menyerang

Jakarta -

LBH PP Muhammadiyah menilai postingan peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, terkait penentuan 1 Syawal 1444 Hijriah tendensius. LBH Muhammadiyah menilai tulisan Thomas cenderung menyerang Muhammadiyah.

"Saya kira sah-sah saja beliau berpendapat bahwa ini terkait dengan pikiran yang kritis, tetapi kalau kita telusuri dari unggahan yang beliau buat di medsos ini memang agak tendensius dan cenderung untuk menyerang Muhammadiyah," kata Kepala Riset Dan Advokasi Kebijakan Publik LBH PP Muhammadiyah Gufroni kepada wartawan saat menyampaikan aduan ke kantor BRIN, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (26/4/2023).

"Bahkan statusnya di medsos kemarin itu kan yang kemudian memancing Saudara APH untuk membuat status soal apakah halal darahnya Muhammadiyah. Termasuk juga ancaman pembunuhan itu," sambungnya.

-

-

Gufroni mengatakan postingan Thomas yang kemudian memancing perdebatan di kolom komentar sehingga peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin, melontarkan pernyataan bernada ancaman. Gufroni menyebutkan komentar Andi Pangerang membahayakan kader dan warga Muhammadiyah.

"Kalau kami, ini tentu menyangkut seluruh warga dan kader Muhammadiyah. Apalagi di situ ada kata 'akan kami bunuh satu per satu'. Kami menyimpulkan ini ancaman kepada warga Muhammadiyah secara keseluruhan," ungkapnya.

Gufroni mengatakan pihaknya juga sudah memaafkan Andi dan Thomas. Namun dia menilai proses hukum tetap harus dijalankan.

"Percayakan saja kepada Polri untuk mengusut tuntas persoalan ini sampai tuntas-tuntasnya. Dan tentu kami berharap, dua orang ini bisa dijadikan tersangka," ucap Gufroni.

"Sekali lagi, negara kita negara hukum. Kalaupun misalnya dia sudah menyatakan permohonan maaf, tentu kita akan sambut," lanjutnya.

Permintaan Maaf Thomas

Sebelumnya, Thomas Djamaluddin sudah menyampaikan permohonan maaf kepada Muhammadiyah atas kegaduhan yang terjadi di kolom komentar Facebooknya. Thomas mengatakan unggahannya soal perbedaan penetapan Idul Fitri 1444 Hijriah adalah sikap kritisnya dari sudut pandang astronom.

"Masih dalam suasana bermaaf-maafan, dengan tulus saya memohon maaf atas sikap kritis saya pada kriteria wujudul hilal yang saya anggap usang secara astronomi, dan sikap ego-organisasi yang menghambat dialog menuju titik temu," kata Thomas kepada wartawan, Selasa (25/4/2023).

Dia mengatakan tak membenci Muhammadiyah. Dia mengungkapkan niatnya lewat pernyataan kritis hanya untuk mendorong kesatuan umat Islam.

"Tidak ada kebencian atau kedengkian saya pada organisasi Muhammadiyah, yang merupakan aset bangsa yang luar biasa. Niat saya hanya mendorong perubahan untuk bersama-sama mewujudkan kesatuan umat secara nasional lebih dahulu," ucap Thomas.

Thomas menyampaikan pernyataan soal perbedaan hari raya kerap dia bahas. Dia berharap perbedaan tersebut disudahi.

"Saya mengulang-ulang setiap ada perbedaan hari raya untuk mengingatkan bahwa perbedaan ini mestinya bisa diselesaikan, tidak dilestarikan," ujar Thomas.

(knv/knv)

Sentimen: negatif (79.9%)