Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Ayam
Kab/Kota: Depok, Sleman, Palembang
Relawan Nasi Darurat di Jogja, Bagikan Ketupat Opor Ayam untuk Mahasiswa Rantau
Krjogja.com Jenis Media: News
Relawan membagikan ketupat opor ayam bagi mahasiswa rantau yang tak bisa pulang (Harminanto)
Krjogja.com - SLEMAN - "Tidak bisa pulang mudik ke Palembang karena tiketnya mahal."
"Ke Medan juga mahal jadi ya sudah Lebaran di Jogja saja, besok pulang kalau sekalian sudah lulus kuliah saja."
"Sebenarnya ingin pulang, tapi sepertinya mahal sekali ongkosnya, mending untuk hal lain yang lebih penting, jadinya di Jogja saja Lebarannya."
Kalimat-kalimat itu muncul dari beberapa mahasiswa ketika berbincang dengan KRjogja.com, sesaat setelah mengambil satu porsi ketupat opor ayam di Gang Buntu, Mrican, Depok Sleman, Sabtu (22/3/2023) siang. Mereka beruntung bisa mendapatkan makan gratis, setelah mendaftar melalui kontak yang didapatkan dari unggahan twitter Nasi Darurat Jogja.
Di balik kehidupan anak-anak muda Jogja yang dinamis, ternyata ada banyak mahasiswa harus berjuang dengan kondisinya masing-masing. Mereka tak bisa pulang dari rantau untuk merayakan Hari Kemenangan bersama keluarga di rumah dan makan olahan khas Lebaran karena keuangan, di sisi lain, apabila masih, uang saku yang didapat harus dihemat agar bisa bertahan.
Situasi-situasi ini yang kemudian membuat Evan, penggagas Nasi Darurat Jogja, untuk terus bergerak, bahkan di momen Lebaran ini. Uang hasil donasi yang dikumpulkannya dalam beberapa bulan terakhir dalam gerakan nasi darurat lantas dibelanjakannya untuk dimasak menjadi opor ayam.
"Kebetulan mama saya bisa masak, saya anggarkan sekitar Rp 1,5 juta dari hasil donasi selama nasi darurat bergerak, bisa dapat sekitar 130-an porsi ketupat opor ayam. Kami bagikan bagi teman-teman mahasiswa rantau yang tidak bisa pulang, biar mereka bisa merasakan suasana Idul Fitri meski jauh dari keluarga," ungkapnya pada KRjogja.com.
Evan dibantu ibunda bersama adik dan teman relawan sejak pagi tampak sibuk mengemas ketupat opor ayam hingga siap didistribusikan. Mereka meminjam sebuah ruang kosong di kost salah satu orang, di Gang Buntu, Mrican. Satu, dua, tiga silih berganti mahasiswa yang sudah mengkonfirmasi melalui pesan aplikasi datang, lalu menyampaikan digit empat nomor terakhir untuk mendapatkan seporsi ketupat opor ayam.
Tak perlu lama mereka berada di lokasi pengambilan. Senyuman ceria merekah seketika, setelah tangan mereka menerima seplastik opor ayam hangat.
"Siang sampai agak sore ini mungkin diambil, kami prioritaskan yang kemarin sudah konfirmasi lewat Whatsapp. Nanti kalau masih ada sisa baru kita bagikan lagi ke yang lain. Semoga bisa bermanfaat bagi mereka," sambung Evan yang beberapa waktu lalu viral mengantarkan donasi nasi darurat dengan sepeda.
Kebahagiaan bisa menjadi perantara berbagi tampaknya terus menyemangati Evan dan kawan-kawannya. Ketika seorang penerima melempar senyum bahagia setelah menerima plastik ketupat opor ayam, rasa bahagia itu muncul dan terus menyebar di dapur kost dadakan itu.
Gerakan yang dilakukan Evan tidak hanya berhenti pada momen Lebaran ini saja. Semalam misalnya, ia masih mengantar cukup banyak paket nasi darurat untuk orang-orang yang tak bisa makan karena situasi.
"Selama saya masih ada (uang) untuk membelikan, ya akan terus berjalan. Semalam saya masih antar juga. Jadi terus bergerak setiap hari. Kalau misalnya saya tidak ada, seperti kemarin ke Jakarta, ya teman-teman saya ini yang membantu mengantarkan," pungkas anak muda yang juga freelancer ini. (Fxh)
Sentimen: positif (99.9%)