Sentimen
Positif (99%)
26 Apr 2023 : 11.06
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Ramadhan, Zakat Fitrah

Hewan: Ayam

Kab/Kota: Yogyakarta, Solo, Dharmasraya

Ada Grebeg Syawal dan Ngabekten, Inilah 6 Tradisi Idul Fitri di Indonesia

26 Apr 2023 : 11.06 Views 1

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Ada Grebeg Syawal dan Ngabekten, Inilah 6 Tradisi Idul Fitri di Indonesia

Krjogja.com - INDONESIA memiliki keberagaman budaya dan suku bangsa yang tersebar di berbagai wilayah. Karena itu, Indonesia memiliki banyak tradisi unik, salah satunya adalah tradisi lebaran.

Lebaran merupakan salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu setiap tahunnya, sehingga tidak mengherankan jika semua orang merayakannya dengan tradisi khas daerah masing-masing. Lalu, apa saja tradisi lebaran yang ada di berbagai wilayah Indonesia? Temukan penjelasannya di bawah ini.

1. Solo

Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat memiliki tradisi Sungkeman Pangabekten. Tradisi ini digelar di Kompleks Keraton Solo oleh kesultanan dan dibuka untuk warga. Tradisi Sungkeman Pangabekten ini merupakan upacara yang dihadiri sejumlah pejabat penting kesultanan, termasuk kepada abdi dalemnya.

Tak hanya Sungkeman Pangabekten, Keraton Solo juga memiliki sejumlah tradisi atau upacara adat baik itu di bulan Ramadhan atau di awal Syawal (lebaran), antara lain Malam Selikuran untuk menyambut Lailatul Qadar, Paring Dalam Zakat Fitrah (pendistribusian zakat firah dari keluarga besar Keraton Solo), hingga Kirab Hajat Dalem Grebeg Syawal.

Jika Grebek Syawal dilakukan pada hari Idul Fitri, maka Sungkeman Pangabekten ini diselenggarakan sesudah hari H Syawal. Tradisi ini sudah dilakukan sejak turun-temurun ketika Islam sudah menyentuh Tanah Jawa dan menggugah hati para rakyat serta para petinggi keraton.

2. Yogyakarta

Di Yogyakarta, masyarakatnya selalu disuguhi upacara adat berupa Grebeg Syawal. Tradisi tersebut biasa dilakukan di Lapangan Komplek Kepatihan Kota Yogyakarta dan diikuti oleh masyarakat setempat dan anggota kerajaan Yogyakarta.

Meski Grebeg Syawal di Yogyakarta bukan satu-satunya tradisi grebeg yang ada, namun nyatanya tradisi ini selalu menarik antusiasme warga. Dalam grebeg, masyarakat biasa memperebutkan berbagai hasil bumi seperti saturan atau buah-buahan yang sebelumnya diarak-arak.

Tradisi Grebeg Syawal di Yogyakarta merupakan prosesi adat sebagai simbol hajat dalem (sedekah) atas kedermawanan Sultan kepada rakyatnya. Grebeg sendiri berasal dari kata Jawa yaitu gumrebeg yang berarti riuh atau ramah.

3. Minangkabau

Urang awak biasa melakukan tradisi ziarah rumah gadang di Suku Mandahiliang, Nagari Sikabau, Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat. Tradisi ini diketahui masih bertahan sebagai sarana silaturahim warganya dalam merayakan Idul Fitri.

Dalam tradisinya, kaum ibu biasa membawa rantang berisi makanan untuk disantap bersama. Seluruh makanan yang disediakan merupakan masakan khas Minang yang terkenal dengan cita rasanya, seperti rendang gulai ayam, ikan asam padeh, dan lain-lain.

Sentimen: positif (99.2%)