Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Pertamina
Institusi: ReForminer Institute
Tokoh Terkait
Karena Ini, Siap-Siap Duit Subsidi Negara Bisa Tergerus Lagi
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Melonjaknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar atau diesel dunia sebagai imbas dari semakin menipisnya pasokan diesel bakal turut berpengaruh pada duit kas negara ini.
Pasalnya, produk Solar masih ada yang diimpor dan penetapan harga BBM di dalam negeri juga menggunakan acuan internasional yakni Mean of Platts Singapore (MOPS). Sementara itu, harga jual ke masyarakat masih ditahan, sehingga akan berdampak pada subsidi yang lebih besar. Seperti diketahui, Indonesia kini masih memberikan subsidi untuk BBM jenis Solar.
Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro menilai kenaikan harga BBM Solar dunia tentunya akan berdampak pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Mengingat, BBM jenis Biosolar atau Solar ada yang masih disubsidi negara.
"Harga di internasional naik, tentu harga di dalam negeri juga ikut naik. Nanti ada urusannya di APBN karena ada yang sebagian disubsidi seperti Biosolar. Kalau untuk ketahanan energi, saya kira gak perlu dikhawatirkan," kata Komaidi dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (7/11/2022).
Oleh karena itu, Komaidi berharap, kenaikan subsidi untuk BBM jenis Solar di APBN ini dapat diantisipasi. Dengan demikian, keuangan negara tidak tergerus signifikan.
"Kalau suplai sendiri keamanannya sendiri saya kira gak perlu dikhawatirkan. Yang perlu diantisipasi adalah bagaimana risiko fiskal," ujarnya.
Seperti diketahui, sejumlah badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ada di Indonesia kompak menaikkan harga BBM jenis Solar atau diesel non subsidi. Badan usaha tersebut diantaranya adalah PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia dan juga BP-AKR.
Pertamina mengerek harga BBM jenis Solar atau dieselnya yakni Dexlite menjadi Rp 18.000 per liter dari yang sebelumnya Rp 17.800 per liter. Sementara itu, untuk harga Pertamina Dex juga naik Rp 18.550 per liter dari yang sebelumnya Rp 18.100 per liter.
Shell Indonesia juga menaikkan harga produk dieselnya yakni BBM Shell V-Power Diesel menjadi saat ini Rp 18.840 dari yang sebelumnya hanya Rp 18.450 per liter.
Sementara itu di SPBU BP-AKR harga produk BBM BP Diesel juga naik menjadi Rp 18.380 per liter dari yang sebelumnya Rp 17.990 per liter.
Adapun untuk harga Solar subsidi kini dibanderol Rp 6.800 per liter sejak 3 September 2022. Artinya, ada perbedaan harga hingga Rp 11.200 - Rp 11.750 per liter antara Solar subsidi dan non subsidi.
Perlu diketahui, berdasarkan data Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2021, pada 2021 Indonesia tercatat masih mengimpor diesel (gasoil) sebesar 3,19 juta kilo liter (kl), naik tipis dari 2020 3,18 juta kl. Kendati demikian, angka impor diesel ini terlihat menurun sejak 2019 di mana impor diesel pada 2019 tercatat 3,87 juta kl, turun dari 6,49 juta juta kl pada 2018.
Perlu diketahui, subsidi dan kompensasi BBM pada APBN awal 2022 ini ditetapkan sebesar Rp 96 triliun, terdiri dari subsidi BBM dan LPG Rp 77,5 triliun dan kompensasi BBM Rp 18,5 triliun.
Namun, pada perubahan APBN sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No.98 tahun 2022, subsidi dan kompensasi BBM tahun ini ditetapkan naik menjadi Rp 401,9 triliun, terdiri dari subsidi BBM dan LPG Rp 149,4 triliun dan kompensasi BBM Rp 252,5 triliun.
[-]
-
Uji Jalan Biodiesel B40 Dilakukan, Ini Efeknya ke Kendaraan(wia)
Sentimen: positif (100%)