Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tangerang
Kasus: pembunuhan, penganiayaan
Nestapa Malam Takbiran, Seorang Pemuda Tewas Dibacok Karena Dituduh Bunyikan Knalpot Bising
Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional
POJOKSATU.ID, TANGSEL — Kasus cekcok berujung tewasnya seorang pria di Pamulang, Tangerang Selatan, saat malam takbiran Idul Fitri 1444 H kemarin, viral di media sosial.
Peristiwa itu dialami seorang pria perantau asal Kalimantan Selatan bernama Muhammad Fadli (27), tewas usai dibacok senjata tajam pada Jumat (21/4/2023) kemarin.
Fadil tewas usai terlibat cekcok dengan tetangganya karena dituding mengendarai motor dengan knalpot bising.
Tak hanya Fadli, seorang lainnya bernama Bima juga menjadi korban luka dalam peristiwa ini.
Peristiwa pembacokan itu terjadi di Jalan Ketapang 1, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, pada saat malam takbiran sekira pukul 22.00 WIB.
Kronologi Pembacokan Maut
Awalnya, Fadli yang tinggal seorang diri di rumah kontrakan milik keluarga pelaku sedang bersama kedua rekannya, Chairy dan Riko.
Rekan korban, Eko Syahputera menjelaskan bahwa saat itu Chairy dan Riko yang tengah membeli makanan ringan di minimarket ditelepon oleh korban agar segera pulang ke kontrakan.
“Saat itu korban menelepon jika terjadi sesuatu. Karena ditelpon dengan nada ketakutan, dua temen saya langsung pulang,” ujar Eko, Selasa (25/4/2023).
Setibanya di kontrakan, Fadli menjelaskan kepada kedua temannya bahwa dia ditegur oleh seseorang karena dituduh menggunakan knalpot bising yang digeber.
Fadli pun menjelaskan bahwa suara knalpot motor tersebut bukan dari kendaraannya. Adapun suara knalpot itu berasal dari seseorang yang kebetulan melintas di lokasi kejadian.
Namun, Fadil yang tak ingin kasus sepele itu melebar, ia mencoba mengalah.
“Korban ini tetap bermurah hati dan ingin meminta maaf meski gak salah. Korban saat itu mau memeluk pelaku untuk minta maaf,” ujarnya.
Bukannya merespons permintaan maaf tersebut, pelaku disebut malah menghunuskan sebuah pedang jenis katana. Senjata tajam itu lantas dilayangkan ke bagian kepala korban.
“Korban langsung terjatuh dibacok,” kata Eko.
Sementara itu, sepupu Fadli bernama Chairy sempat hendak melerai. Nahas, ia turut menjadi korban karena sabetan katana di lengannya.
“Dia malah kena sabetan juga tangannya sampai putus,” ujar Eko.
Melihat Chairy terluka karena lengannya putus, Riko langsung membawanya ke RSUD Kota Tangerang Selatan.
“Tapi korban Fadli sudah tergeletak dan tidak tertolong,” kata dia.
Menurut Eko, Fadli hidup sebatang kara. Dia baru tinggal di rumah kontrakan tersebut selama satu bulan.
“Dia sudah enggak punya siapa-siapa. Dia tinggal di sini juga memang mandiri dan buka usaha,” jelasnya.
Merespons peristiwa ini, Kapolsek Pamulang Kompol Fiernando Ardiansyah membenarkan kasus ini.
Fiernando menyebut pelaku berinisial BS sudah ditangkap dan ditetapkan menjadi tersangka.
“Sudah ditangani Polsek Pamulang. Pelakunya berinisial BS (24), ia diduga melakukan penganiayaan maut terhadap MF (27), kata Fiernando saat dihubungi, Selasa (25/4/2023).
Selain itu, pelaku dijerat pasal penganiayaan berat, BS dijerat pasal pembunuhan.
“Tersangka dijerat Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia, atau Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan,” imbuhnya. (fandi/pojoksatu)
Sentimen: negatif (100%)