KBRN, Jakarta: Pertemuan Pejabat Tingkat Tinggi akan membuka rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, NTB, Senin (8/5/2023). Indonesia bertekad, negosiasi akan terus dilakukan dalam pertemuan tersebut, demi menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan Asia Tenggara.

"Jadi, kami ingin ASEAN ini tetap penting, relevan, dan dapat memegang kesatuannya. Sehingga, Asia Tenggara tetap dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam keterangan tertulis dari Kemenkominfo, Selasa (25/4/2023).

"ASEAN Matters: Epicentrum of Growth" adalah tema diusung oleh Indonesia sebagai Ketua ASEAN, sekaligus Tuan Rumah KTT Ke-42 ASEAN. Retno mengatakan, semua dokumen pertemuan sudah mulai dinegosiasikan saat ini.

"Bahkan hingga menjelang pelaksanaan KTT ke-42 ASEAN nanti. Kami coba lihat apa selesai di Pertemuan Pejabat Tingkat Tinggi (Senior Official Meeting), atau tidak," kata Retno. 

Apabila tidak selesai pada Pertemuan Pejabat Tinggi, kata dia, lanjut negosiasi di tingkat menteri luar negeri. "Kemudian disampaikan ke pemimpin ASEAN untuk diadopsi," ucap Retno.

Retno menjelaskan beberapa pertemuan utama nanti. "Yaitu, pertemuan para pemimpin ASEAN dengan parlemen, pemuda, bisnis, dan gugus tugas tingkat tinggi (high level task force)," kata Retno.

Kemudian, Kerja Sama Ekonomi Sub-Regional Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT). Selain itu, Kerja Sama Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA).

"Dari delapan pertemuan nanti, ada tujuh pertemuan dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Sedangkan BIMP-EAGA dipimpin oleh Perdana Menteri Malaysia," kata Retno.

Rangkaian acara KTT Ke-42 ASEAN selanjutnya, yaitu Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri, Selasa (9/5/2023). "Puncak KTT itu, tanggal 10 dan 11 Mei," kata Retno.

​