MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota MPR RI Tifatul Sembiring mengingatkan masyarakat untuk memperkuat persatuan. Pasalnya, dengan rasa persatuanlah Bangsa Indonesia berhasil meraih kemerdekaan dari penjajahan.

“Persatuanlah yang membuat perjuangan masyarakat Surabaya begitu heroik pada massa itu, sehingga berhasil memukul mundur penjajah. Persatuanlah yang membuat para pemuda begitu sangat mantap mendeklarasikan Sumpah Pemuda pada massa itu. Ini harus terus dipupuk, dipelihara, dan dirawat,” kata Tifatul dalam paparannya saat Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Hamparanperak, Deliserdang, Selasa (25/4/2023).

Politisi senior PKS ini juga mengatakan, pada tahun politik seperti sekarang, jangan hanya karena keinginan pribadi dan kelompok sampai harus mengorbankn persatuan. “Partai boleh beda, silahkan berkompetisi dengan sehat, tapi ingat kita tetap lahir dari rahim yang sama, yaitu rahim ibu pertiwi. Saya mengajak para peserta yang hadir, para tokoh masyarakat Hamparan Perak untuk terus menjaga kondusifitas lingkungan, terus perkuat silaturahim dan kekompakan, jangan pernah mau termakan oleh berita-berita bohong,” jelasnya.

Mantan Menteri Komunikasi dan Informasi di era SBY ini juga mengucapakan selamat Hari Raya Idul Fitri yang baru saja dirayakan. “Semoga dengan momentum Idul Fitri, kita kembali fitrah atau suci dari segala bentuk dosa dan dapat terus meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kita,” jelasnya.

Sebelumnya, Tifatul dalam pemaparannya menjelaskan mengenai 4 Pilar kebangsaan yakni, Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD NRI tahun 1945 sebagai konstitusi negara dan ketetapan MPR RI, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan Bhineka Tunggal sebagai semboyan negara.

Sementara, seorang peserta sosialisasi yang hadir mengaku bersyukur karena melalui kegiatan ini wawasannya tentang kebangsaan semakin bertambah. “Saya merasa beruntung dapat mengikuti kegiatan sosialisasi 4 Pilar ini. Selain wawasan tentang kebangsaan bertambah, saya juga bisa langsung bersilaturahim dengan tokoh nasional seperti Pak Tifatul,” jelas seorang peserta. (rel/adz)