Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Perang Dunia II
Kab/Kota: London
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Mengerikan! Putin Beri Sinyal Hirosima-kan Ukraina?
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan memperingatkan para pemimpin Barat. Kali ini, ia disebut mengungkit serangan nuklir di Hiroshima dan Nagasaki dalam percakapan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Menurut sumber, Putin menyatakan pandangan bahwa pemboman, yang memicu penyerahan Jepang dan berakhirnya Perang Dunia II menunjukkan bahwa "Anda tidak perlu menyerang kota-kota besar untuk menang". Ini memicu kekhawatiran Macron bahwa Putin akan melakukan hal yang sama ke Ukraina.
"Macron jelas khawatir," kata sumber itu, dikutip Mail Online, Senin (7/11/2022).
"Kedengarannya seperti petunjuk yang sangat berat bahwa Putin mungkin meledakkan senjata nuklir taktis di timur Ukraina, sambil membiarkan Kyiv tetap utuh. Itu tampaknya menjadi inti dari ucapannya," tambah sumber tersebut lagi.
Hal sama juga dikatakan sumber lain dari pemerintah Prancis. Ia mengatakan kedua presiden membahas risiko penggunaan senjata nuklir.
"Putin ingin menyampaikan pesan bahwa semua opsi ada di atas meja, sejalan dengan doktrin Rusia yang berkaitan dengan senjata nuklir," tegasnya.
Mengutip media yang sama, para pejabat di Inggris termasuk mantan PM Liz Truss, juga dilaporkan telah memperingatkan bahwa Putin mungkin telah mempersiapkan nuklir setelah pasukan Ukraina menyerang jembatan jalan yang menghubungkan Rusia dan Krimea. Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky diberitahu oleh dinas keamanannya bahwa ada risiko 'sangat tinggi' bahwa Rusia mungkin menggunakan senjata nuklir taktis.
Meski demikian, belum ada konfirmasi dari Putin dan Macron soal ini. Seorang juru bicara pemerintah Prancis menolak berkomentar sementara Kedutaan Rusia di London juga tidak berpendapat.
Sebagai informasi, Amerika Serikat (AS) meledakkan dua bom atom di atas kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Hal tersebut terjadi 6 dan 9 Agustus 1945 silam.
Pemboman itu menewaskan antara 129.000 dan 226.000 orang, kebanyakan dari mereka adalah warga sipil. Hal itu membuat Jepang menyerah kepada Sekutu pada 15 Agustus.
Bom atom pertama dijuluki sebagai "Little Boy". Sedangkan bom atom kedua dijuluki "Fat Man".
Sebelumnya, Rusia sendiri beberapa kali menuduh Ukraina merencanakan penggunaan bom kotor. Ini merujuk bom yang dicampur bahan radioaktif.
Ukraina menolak tuduhan itu. Rusia sendiri melaporkan hal tersebut ke PBB pekan lalu.
[-]
-
Putin Disebut Bakal Jatuhkan Bom Nuklir jika Kalah di Ukraina(sef/sef)
Sentimen: negatif (100%)