Salat Id tersebut merupakan yang pertama kalinya digelar di Masjid Raya Sheikh Zayed.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin mengatakan salat Id tersebut diikuti juga oleh keluarga Presiden Jokowi.

"Presiden Jokowi akan salat Id di Masjid Raya Sheikh Zayed bersama Ibu Iriana dan keluarga," kata Bey dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/4//2023).

Dari pantauan Antara, Presiden Jokowi dan Ganjar tiba tidak bersamaan. Presiden terlihat mengenakan atasan koko berwarna hitam dan didampingi oleh adik iparnya yang juga Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman.

Selain itu, juga terlihat ibu negara Iriana Joko Widodo beserta menantu mereka Erina Gudono yang ada di saf perempuan.

Presiden dan rombongan tiba di masjid sekitar pukul 06.15 WIB. Sedangkan di waktu yang hampir bersamaan Ganjar tiba dengan mengenakan jas hitam.

Sementara itu, K.H. Agus Ma’arif bertindak sebagai imam dan K.H. Maksum Ahmad Kamal bertindak sebagai bilal. Sementara, bertindak sebagai khatib adalah K.H. Abdul Karim Al-Hafidz. Pada salat Id tersebut ribuan masyarakat mulai berdatangan sejak pukul 05.00 WIB.

Salat Id dimulai pada pukul 06.30 WIB. Turut mendampingi Presiden pada kesempatan ini antara lain Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Besok [hari ini] merupakan salat Id pertama sejak pandemi dan sejak PPKM dicabut sehingga tidak ada lagi pembatasan," tutur Bey, Jumat.

Jemaah salat di Masjid Raya Sheikh berasal dari berbagai daerah. Mereka bukan hanya dari Solo dan sekitarnya tetapi juga berasal dari pemudik yang ingin beribadah di masjid pemberian Pangeran Uni Emirat Arab (UEA) Syeikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan.

Salah satu anggota jemaah salat, Miftah, mengaku senang bisa salat di masjid tersebut.

"Bareng Pak Jokowi juga. Jadi senang bisa beribadah di sini sama pak Presiden," katanya, sebagaimana diberitakan Antara.

Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah atau hari raya Idulfitri 2023 jatuh pada Sabtu (22/4/2023). Keputusan itu berdasar sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Kamis (20/4/2023).

"Menetapkan 1 syawal 1444 Hijriah jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023 Masehi," ujar Yaqut saat jumpa pers di Kantor Kemenag, Jakarta.

Yaqut mengatakan pemerintah menggunakan metode rukyatul hilal di 123 titik rukyat se-Indonesia. Selain itu, pemerintah juga mempertimbangkan metode hisab.

Berdasarkan hasil pemantauan dan seminar, hilal di seluruh wilayah Indonesia pada posisi 0 derajat 45 menit sampai dengan 2 derajat 21,6 menit dengan sudut elongasi 1 derajat 28,2 menit sampai dengan 3 derajat 5,4 menit.

Ketentuan ini tidak memenuhi kriteria MABIMS sebagai standar penentuan hilal bulan Syawal dengan rukyat yaitu tinggi hilal di 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat.