Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Event: vaksinasi, Salat Idul Fitri
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: bandung
Kasus: covid-19, Uang palsu
Tokoh Terkait
Jangan Lengah, Varian Arcturus Jadi Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Kasus baru Covid-19 mengalami penurunan dalam beberapa hari ini. Akan tetapi, jumlah kematian bertambah 1 kasus yang berasal dari Jawa Barat, sehingga masyarakat diminta untuk tetap memakai masker di kerumunan atau apabila sedang sakit flu.
Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus baru mengalami penurunan ke 1.145 pada Jumat, 21 April 2023. Sebelumnya, kasus baru yang tercatat mencapai 1.242. Data terakhir di Dashboard Jabar sampai dengan Jumat, 21 April 2023, pukul 17.00 WIB, jumlah kasus baru di Jabar justru bertambah 188 kasus.
Data Kemenkes juga menyebutkan bahwa jumlah kematian naik menjadi 13 kasus dari sebelumnya 12. Data Dashboard Jabar juga menunjukkan penambahan kasus meninggal itu berjumlah 1 kasus.
Kasus aktif pun naik menjadi 10.881 dari sebelumnya 10.448. Sedangkan, pasien yang dirawat dalam rata-rata tujuh hari terakhir mengalami kenaikan menjadi 1.617 dari hari sebelumnya yang mencapai 1.573.
Baca Juga: Meski Tak Ikut Sholat Id Bersama Suami dan Anaknya, Krisdayanti Antusias Sambut Lebaran 2023
Berdasarkan data terbaru itu, Provinsi DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus konfirmasi tertinggi, yaitu lokal 491, Pelaku Perjalanan Luar Negeri atau PPLN 19). Sembilan provinsi dengan kasus konfirmasi tinggi lainnya adalah Jabar (lokal 200, PPLN 0), Jatim (lokal 147, PPLN 0), Jateng (lokal 99, PPLN 1), Banten (lokal 86, PPLN 0), DIY (lokal 41, PPLN 0), Bali (lokal 10, PPLN 0), Sulsel (lokal 10, PPLN 0), Lampung (lokal 6, PPLN 0), dan Sumsel (lokal 5, PPLN 0).
''Masyarakat agar aktif kembali memakai masker, terutama untuk orang yang sedang sakit (flu), orang yang kontak erat dengan orang yang sedang sakit, dan apabila kita berada di keramaian dan kerumunan. Tidak lupa jaga kesehatan untuk mencegah kasus kembali naik,'' kata juru bicara Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril, dalam rilis yang disebarkan Jumat, 21 April 2023.
Kenaikan itu pun dikatakannya bersamaan dengan naiknya kasus Covid-19, khususnya di Singapura dan India. Kemenkes meminta masyarakat agar aktif kembali memakai masker dan menjalani hidup sehat untuk mencegah potensi lonjakan kasus terutama pada golongan lanjut usia dan kelompok yang belum melakukan vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: Ramuan Jahe Bisa Jadi 'Senjata' Kolesterol Usai Kalap Santap Opor dan Rendang Saat Lebaran
''Kita wajib menjaga kelompok lanjut usia sebagai kelompok yang rentan tertular dan masuk rumah sakit,'' katanya.
Kenaikan biasa terjadi karena muncul varian baruMenurut Syahril, kenaikan Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir dipicu oleh varian baru sub varian Arcturus atau XBB 1.16 yang sangat menular. Sub varian itu sendiri banyak ditemukan di India sehingga mengalami lonjakan kasus hingga 20 persen dalam sehari pada 21 April 2023, mencapai lebih dari 12.500.
''Sejarah juga menunjukan, di Indonesia kasus Covid-19 melonjak bukan karena perjalanan dan hari libur tapi karena adanya varian baru. Untuk itu masyarakat jangan lengah. Ayo kita pakai masker lagi dan hidup sehat,'' katanya.
Baca Juga: Penampakan Uang Kertas Baru Keluaran BI Belum Dipotong Heboh di Medsos, Sempat Dikira Netizen Uang Palsu
Covid-19 dengan sub varian baru itu memiliki sejumlah gejala. Antara lain, konjungtivitis (mata merah) terutama pada anak-anak, demam atau menggigil, batuk, sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, kehilangan rasa atau bau, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, mual atau muntah, dan diare.
Sebelumnya, epidemiologis dari Universitas Islam Bandung, Fajar Awalia Yulianto, mengatakan, virus merupakan makhluk hidup yang juga memiliki kemampuan adaptasi. Hal itu membuat peluang untuk munculnya varian baru selalu ada.
"Jauhi orang yang terlihat memiliki gejala flu, gunakan masker agar kemungkinan tertular semakin kecil, persiapkan hand sanitizer untuk bersalam-salaman, ambil kesempatan vaksinasi yang ada," ujarnya.***
Sentimen: negatif (99.9%)