Gubernur Edy Minta Jalur Alternatif Medan-Berastagi jadi Rute Cepat Distribusi Logistik
Rmol.id Jenis Media: Nasional
Adapun jalur yang ditempuh Gubernur menggunakan mobil gardang dua (4WD), karena kondisinya yang cukup curam berbelok di beberapa titik, mulai dari kawasan Bumi Perkemahan Pramuka Sibolangit hingga sampai Puncak Merga Silima, Desa Sukamakmur, di kecamatan yang sama, sekitar 10 Km.
Rombongan Gubernur yang turut serta di dalamnya Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjutak dan Wakil Bupati Deliserdang M Yusuf, pun harus berhenti untuk menerabas jalan terjal itu, satu per satu bergantian.
Hingga sampai di lokasi Puncak Merga Silima, rombongan berhenti sejenak untuk beristirahat setelah melalui jalur tersebut, serta memeriksa rute Jalan Provinsi yang akan dibuka, sehingga nantinya jalan tersebut tembus hingga ke Berastagi, Kabupaten Karo, daerah pemasok logistik di Sumut. Selanjutnya, Gubernur pun memeriksa kembali medan yang akan dijadikan lokasi pembangunan jalan alternatif itu menggunakan drone.
Disampaikan sebelumnya bahwa total jalur alternatif via Kutalimbaru ini sekitar 55,87 Km, lebih pendek dari jalur utama (jalan nasional) 76 Km. Selain itu, jalur ini juga lebih landai dari jalan nasional, sehingga akan mempercepat waktu tempuh antara Medan-Berastagi.
“Nanti truk logistik (dari Karo) bisa lewat sini. Dengan ini terbuka, maka jalur distribusi sayur dan buah akan mudah. Di sini saja, ada ribuan hektare yang lahannya produktif. Kelemahannya karena infrastruktur,” kata Edy dikutip dari Kantor Berita RMOLSumut, Rabu (19/4).
Dari lokasi berhenti tersebut, Gubernur mengatakan bahwa nantinya pembangunan Jalan Provinsi akan berlanjut hingga menuju Berastagi (sekitar 16 Km) dan setelahnya akan dibangun jalur menuju Bumper Sibolangit (sekitar 10 Km). Direncanakan untuk rute menuju Kabupaten Karo, akan diselesaikan tahun ini juga, dimana alat berat sedang bekerja di lokasi untuk membuka jalan.
Usai melihat kondisi jalan yang sudah baik, Gubernur pun melanjutkan perjalanan pulang menempuh jalur alternatif melalui Kutalimbaru, menuju Kota Medan. Di sepanjang jalan, beberapa titik terus dibangun pengerasan bahu jalan dan drainase, untuk menjaga agar badan jalan tidak tergerus dan cepat rusak.
“Kalau ini bisa tembus, berapa waktu bisa kita potong waktu dan biayanya, sehingga harga buah-buahan, sayuran dari Karo akan lebih murah,” kata Edy Rahmayadi.
Sebelumnya Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sumut Bambang Pardede mengatakan pembangunan jalan ini memakan biaya yang tidak sedikit. Ini karena beberapa ruasnya harus dibangun kembali karena jalur yang ada terlalu curam.
“Untuk proyek ruas ini saja sepanjang 21 Km nilainya mencapai Rp75 miliar, karena sebagian kita harus membuka jalan dan saat ini pembangunan yang sedang berjalan, masih sampai Bumi Perkemahan Sibolangit,” kata Bambang Pardede.Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Sentimen: positif (86.5%)