Teddy Gusnaidi sebut perdebatan antara Ahmad Dhani dan Once merupakan pendidikan politik. Sebelumnya, Teddy mendukung Once dari perdebatan tersebut. Dia mengambil dalih dari UU Hak Cipta.

"Apa pelajaran yang didapat dari perdebatan Ahmad Dhani dan Once? Yang gue sampaikan ini bagian dari pendidikan politik, bukan like dislike ya, karena sampai saat ini gue penikmat Ahmad Band dan Dewa 19," tulisnya dikutip Jumat (21/4/2023).

Menurut penulis itu, perdebatan yang terjadi antara Once dan Ahmad Dhani termasuk ketidaksukaan pribadi yang dipakasakan untu diakomodir dalam UU.

Akibatnya dengan kejadian ini menghasilkan output yang menbuat Ahmad Dhani menjadi pihak yang ngotot dengan pendapatnya dan timbul pula sikap tidak konsisten di dalamnya.

"Yaitu, ketika ketidaksukaan pribadi mau dipaksakan terakomodir dalam UU, maka outputnya adalah kengototan dan ketidak-konsistenan," sambungnya.

Inilah istimewanya UU menurut Teddy. UU jelas berdiri sendiri. UU tidak dapat digunakan untuk mengakomodir ketidaksukaan pribadi.

"Ini membuktikan bahwa UU itu berdiri sendiri dan tidak bisa digunakan untuk mengakomodir ketidaksukaan pribadi," imbuhnya.

Lebih lanjut, Ahmad Dhani dinilai Teddy juga tidak konsisten. Terlihat dari suami Mulan Jameela itu membuat pernyataan yang berubah-ubah.

"Terlihat bagaimana pernyataan Ahmad Dhani berubah-ubah. Beda dengan Once, pernyataannya tetap dan tidak berubah-ubah," katanya.

Kesimpulan yang diambil Teddy adalah Once selalu menyampaikan pendapatnya berdasarkan UU Hak Cipta. Sedangkan, Ahmad Dhani ketidaksukaannya secara pribadi.

"Apa yang menyebabkan hal itu? karena yang disampaikan Once berdasarkan UU Hak Cipta sedangkan Ahmad Dhani berdasarkan ketidaksukaan," pungkasnya. (Elva/Fajar).