Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Kartini
Kasus: Tipikor, korupsi
Tokoh Terkait
Perjuangan Kartini Selaras dengan KPK
Mediaindonesia.com Jenis Media: Nasional
KETUA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menilai Kartini merupakan simbol kebangkitan dan emansipasi wanita Indonesia dari belenggu tradisi paternalistis. Kartini berpandangan terbuka serta memiliki pemikiran yang jernih terhadap Islam yang ia anut. Menurut Firli, pemikiran Kartini sepahaman dengan pandangan KPK.
"Jika perjuangan Kartini dalam mengentaskan budaya dan tradisi paternalistis memerlukan dukungan seluruh elemen bangsa di negara ini, KPK juga mendambakan orkestrasi menyeluruh untuk menyelaraskan syair dan simfoni pemberantasan korupsi, agar efektif, tepat, cepat, terukur dan efisien untuk mencabut jantung hingga akar korupsi dari NKRI," kata Firli dalam keterangan persnya, Jumat (21/4)
Meneladani Kartini, Firli mengatakan KPK memiliki pandangan pemberantasan korupsi memerlukan rasionalitas, kalkulatif, terukur secara matematis. Sehingga dapat dijelaskan berdasarkan kerangka teoritis dan aplikasi teknis. Dengan kata lain, upaya penanganan korupsi adalah sesuatu yang sifatnya nyata, bukan utopia apalagi hanya mengejar sensasi semata.
Firli mengatakan sosok Kartini sebagai pahlawan nasional sekaligus tokoh emansipasi perempuan Indonesia, ternyata memiliki perhatian khusus terhadap persoalan korupsi yang terjadi pada zamannya.
Hal itu terlihat dari guratan pena dalam surat yang R.A Kartini kirim kepada Estella Zeehandelar, sahabat penanya di Belanda. Dalam lembaran kertas itulah, tersirat betapa bencinya R.A Kartini hingga mengutuk praktik korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara ketika itu.
"Kejahatan yang memang ada atau lebih baik yang merajalela ialah hal menerima hadiah yang saya anggap sama jahat dan hinanya dengan merampas barang-barang milik rakyat kecil," ungkap Kartini kepada Estella Zeehandelar.
Menurut Firli, wajar dan sangat beralasan jika Kartini kala itu, sangat gelisah melihat semakin menjamurnya korupsi di Tanah Air. Mengingat kejahatan kemanusiaan ini bukan sekedar merugikan keuangan atau perekonomian negara semata. "Korupsi dapat merusak akal sehat, jiwa dan mental pelakunya, mudah menular serta memapar orang-orang yang minim," kata Firli.
Menurut Firli, masih banyak yang memandang keberhasilan pemberantasan korupsi, dapat dilihat dari intensitas atau tingginya volume tertangkapnya tersangka pelaku tindak pidana korupsi oleh KPK. "Pengentasan korupsi tidak hanya mengedepankan penindakan semata, tetapi juga pencegahan korupsi dan pendidikan antikorupsi," pungkasnya. (H-3)
Sentimen: negatif (100%)