NAMA Erick Thohir sebagai calon wakik presiden (cawapres) mendekati Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 terus menguat. Berdasarkan survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia (IPI), posisi menteri BUMN dan Ketua Umum PSSI itu meningkat dari sebelumnya.

Erick Thohir yang sebelubmnya erada di posisi keempat kini menempati berada di posisi tiga. Direktur Eksekutif IPI, Burhanuddin Muhtadi menyatakan hal ini tidak lepas dari dinamika yang muncul terkait batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Erick Thohir harus bekerja ekstra keras agar sepak bola Indonesia tidak terkena sanksi berat dari FIFA. Berkat negosiasi yang dilakukan oleh Eks Presiden Inter Milan ini Indonesia hanya terkena sanksi administrasi.

"Ada efek elektoralnya buat Erick Thohir sebagai cawapres. Ada insentif elektoral terkait dengan jerih payah Erick Thohir sebagai Ketum PSSI," terang Burhanuddin.

Dengan ini, Erick Thohir semakin diperhitungkan publik untuk diusung menjadi cawapres di Pilpres 2024 mendatang. Erick Thohir kini bersaing dengan Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Menparekraf Sandiaga Uno.

Secara elektabilitas Erick Thohir berada di posisi ketiga dengan angka 11,8 persen. Sedangkan Ridwan Kamil berada di posisi pertama dengan elektabilitas sebesar 19,7 persen dan di posisi kedua terdapat Sandiaga Uno yang memiliki elektabilitas 18,4 persen.

Peluang Erick Thohir untuk diusung menjadi cawapres masih terbuka lebar. Burhanuddin mengatakan perolehan eletabiltas tersebut tidak terlalu jauh di posisi tiga teratas. "Selisihnya tidak terlalu jauh, tidak jauh bedanya terutama di nama teratas, Ridwan, Sandi dan Erick,” pungkas Burhanuddin.

Dalam survei terbarunya IPI menggunakan metode random digit dialing (RDD) yaitu teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Sebanyak 1212 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error (MoE) survei diperkirakan ± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (RO/R-2)