Politisasi di Tempat Ibadah untuk Kampanye Sudah Terjadi
CNNindonesia.com Jenis Media: Nasional
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyoroti politisasi tempat ibadah untuk ajang kampanye sudah mulai terjadi jelang gelaran Pemilu 2024.
"Politisasi tempat ibadah sebagai tempat kampanye juga sudah mulai terjadi," kata Yaqut dalam pidatonya di upacara Hari Amal Bakti ke-77 Kemenag yang disiarkan langsung di Instagram resmi @Kemenag_RI, Selasa (3/1).
Meski demikian, Yaqut tak merinci di mana saja politisasi tempat ibadah untuk kampanye yang sudah mulai dilakukan itu terjadi.
Yaqut lantas menjelaskan tak rukunnya masyarakat imbas perbedaan pilihan politik potensial terjadi pada tahun politik saat ini. Terlebih, politisasi agama masih kerap dilakukan oleh kandidat untuk meraih efek elektoral.
Ia meminta semua pihak belajar pada gelaran pemilu sebelumnya yang akibatkan keterbelahan masyarakat masih dirasakan sampai saat ini.
"Penggunaan politik identitas jelang pemilu harus diantisipasi dan dimitigasi agar kerukunan umat tak ternodai," kata dia yang juga dikenal sebagai Ketua DPP PKB tersebut.
Melihat potensi itu, Yaqut mencanangkan tagline 'Kerukunan Umat untuk Indonesia Hebat' pada momen Hari Amal Bakti ke-77 Kemenag tahun ini. Semangat ini dipilih lantaran kerukunan masyarakat sering diuji terutama jelang Pemilu.
Ia meminta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat merawat kerukunan umat. Bahkan, ASN Kemenag diminta tidak partisan hingga melakukan provokasi di tengah keragaman pilihan politik masyarakat.
"ASN Kemenag harus jadi simpul kerukunan dan persaudaraan," ujar Yaqut.
(rzr/kid)[-]
Sentimen: positif (61.5%)