Sentimen
Positif (86%)
21 Apr 2023 : 08.04
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Sukoharjo, Solo

Ponpes Assalaam Sukoharjo Gelar Nonbar Gerhana Matahari Hibrid, Warga Sangat Antusias

21 Apr 2023 : 08.04 Views 3

Indozone.id Indozone.id Jenis Media: News

Ponpes Assalaam Sukoharjo Gelar Nonbar Gerhana Matahari Hibrid, Warga Sangat Antusias

INDOZONE.ID - Observatorium Assalaam Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam Sukoharjo mengelar observasi bersama atau nonton bareng Gerhana Matahari Hibrid, Kamis (20/4/2023).

Warga dan santri pun tampak antusias mengamati gerhana matahari hibrid secara langsung. Untuk melihat gerhana matahari, mereka bisa memakai kacamata filter, teleskop atau kamera DSLR yang sudah disiapkan.

"Jadi hari ini Observatorium Assalaam  menggelar observasi bersama atau nonton bareng, gerhana matahari. Karena memang secara fenomena ada gerhana matahari total dan cincinnya untuk daerah totalitas," terang Kepala Pusat Astronomi PPMI Assalaam Sukoharjo, AR Sugeng Riadi saat ditemui, Kamis (20/4/2023).

Warga sedang melihat gerhana matahari hibrid di PPMI Assalaam Sukoharjo. (Zcreators/Ari Welianto)

Sugeng menjelaskan yang berada di Soloraya dan Jawa Tengah kisaran mataharinya akan tertutup bulan 50 persen dan untuk solo 53 persen. Itu terjadi pukul 10.50 WIB, namun sudah mulai gerhana tepatnya pukul 9.27 WIB sesuai perhitungan. 

"Pada jam itu ternyata ada hitam-hitam kecil menyentuh permukaan matahari dan bulannya. Dan semakin lama ternyata hitam itu merupakan sebuah lingkaran, tidak lain adalah bulan yang menutupi matahari," papar dia.

Secara perhitungan, lanjut dia, akan berakhir sekitar pukul 12.17 WIB. Namun nanti akan  dicek dan potret apakah betul sesuai perhitungan.

"Ini untuk membuktikan akurasi perhitungan yang sekarang kita pakai," ungkapnya.

Menurutnya untuk melihat kekuasaan Allah SWT ini, ada 2.500 buah kacamata filter yang dibagikan santri, pengajar, dan warga. 

Disiapkan alat yakni empat unit teleskop manual sky watcher, dua unit teleskop GoTo, satu unit theodolite digital, dan beberapa DSLR. 

Warga sedang melihat gerhana matahari hibrid di PPMI Assalaam Sukoharjo. (Zcreators/Ari Welianto)

"Santri hanya sebagian, karena sudah pada pulang ke daerah masing-masing. Diharapkan mereka ikut mengamati bersama keluarga atau warga," sambung dia.

Sugeng menambahkan fenomena gerhana matahari sejatinya secara visual terjadi setiap tahun, tapi berpindah-pindah tempatnya. 

Seperti tahun 2023 ini melewati Indonesia, Australia dan Timor Leste. Pada tahun 2025 dan 2027, gerhana matahari total akan melewati Amerika.

"Di wilayah Indonesia, kita mendapatkan fenomena gerhana nya 7-8 tahun, seperti gerhana matahari totalnya terjadi di Solo tahun 1983. Nah itu terjadi lagi tahun 2252, lalu gerhana cincin bisa 2117," tandasnya.

Sementara itu salah satu warga Adinda (23) mengaku senang bisa melihat gerhana matahari secara lain. 

Karena ini momen langka dan tidak setiap tahun itu ada gerhana matahari.

"Ingin lihat gerhana matahari. Tadi lihat pakai kacamata dan teleskop. Senang banget dan ini baru pertama kali," pungkas dia.

Artikel Menarik Lainnya: 

Sentimen: positif (86.5%)