Sentimen
Positif (100%)
20 Apr 2023 : 18.05
Informasi Tambahan

BUMN: PT Semen Indonesia

Kab/Kota: Gresik

Kasus: Kemacetan

Eko Patrio: SIG Punya Tanggung Jawab Mencari Solusi Pembangunan Infrastruktur yang Dicita-citakan Pemerintah

Jitunews.com Jitunews.com Jenis Media: Nasional

20 Apr 2023 : 18.05
Eko Patrio: SIG Punya Tanggung Jawab Mencari Solusi Pembangunan Infrastruktur yang Dicita-citakan Pemerintah

Pembangunan infrastruktur yang masif sedang dilangsungkan di seluruh wilayah Indonesia

JAKARTA, JITUNEWS.COM- Anggota Komisi VI DPR RI, Eko Hendro Purnomo mendorong BUMN agar dapat menjadi lebih baik dan bisa berdampak positif bagi masyarakat di Indonesia.

Menurutnya pembangunan infrastruktur yang masif sedang dilangsungkan di seluruh wilayah Indonesia. Hal itu terlihat dari banyaknya pembangunan yang sudah dilakukan oleh Pemerintah mulai dari jalan tol, bandara hingga pelabuhan.

"Tentunya ini semua berdiri dan berhasil dikerjakan salah satunya adalah karena peran dari BUMN. Sebagai informasi BUMN ini jumlahnya cukup banyak dan beberapa dari mereka memiliki kesamaan core bisnisnya sehingga membentuk holding. Dalam pembangunan infrastruktur tidak lepas dari BUMN yang bergerak di bidang pengadaan industri bahan baku bangunan," ujar Eko, Kamis (20/4/2023).

Soal Keinginan Golkar Bubarkan Kementrian BUMN, PKB: Sulit Diwujudkan

Dalam hal ini, Eko menyoroti BUMN yang bergerak di industri bahan bangunan yaitu PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG.

Menurutnya semen Indonesia merupakan produsen bahan bangunan terbesar di Indonesia dan bahkan Asia Tenggara yang memiliki total kapasitas produksi 52,6 juta ton semen per tahun.

Politisi PAN ini menjelaskan bahwa SIG merupakan holding company yang memayungi enam anak usaha produsen semen yaitu Semen Padang, Semen Gresik, Semen Tonasa, Solusi Bangun Indonesia, Semen Baturaja dan Thang Long Cement Company di Vietnam.

"Terakhir bergabung dalam grup SIG pada penghujung tahun 2022 lalu, Semen Baturaja melengkapi footprint SIG di Sumatra yang merupakan pasar terbesar kedua di Indonesia. Dengan demikian, SIG memperkuat posisinya sebagai industri semen terbesar dengan jaringan distribusi terluas, portofolio produk terlengkap dan solusi bernilai tambah," jelasnya.

Pria yang lebih dikenal sebagai Eko Patrio ini menuturkan sebagai BUMN, SIG memiliki tanggung jawab untuk mencari solusi pembangunan infrastruktur yang dicita-citakan pemerintah.

"Tak hanya soal konstruksi. Namun juga seberapa ideal sebuah konstruksi dapat bertahan dan bernilai tinggi dalam jangka panjang? Terutama dalam kondisi dunia yang tengah berjuang mempertahankan keberlanjutan planet yang kita tinggali karena dampak pemanasan global," kata dia.

Menurutnya gabungan kapabilitas teknologi, pengalaman, dan wawasan bertaraf internasional, membantu SIG menghadirkan sederet produk dan solusi untuk pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

"Produk semen kantong SIG telah tersertifikasi Green Label dari Green Product Council. SIG juga memiliki produk semen curah non- OPC (ordinary Portland cement) yang ramah lingkungan karena rendah emisi karbon," tuturnya.

Tak hanya itu, lanjut Eko, SIG juga menawarkan beton jadi inovatif untuk beragam kebutuhan aplikasi.

"Sebut saja SpeedCrete, solusi perbaikan jalan hanya dalam beberapa jam di malam hari. Kecepatan dan kualitas tinggi SpeedCrete membantu perbaikan jalan minim emisi CO2 dan kerugian perekonomian dari kemacetan karena penutupan jalan, dan lebih efisien dari sisi biaya pemeliharaan dalam jangka panjang " kata Eko.

" Contoh lain adalah ThruCrete, beton jadi yang mampu mengalirkan air limpasan ke dalam tanah untuk meminimalisasi genangan pada permukaan jalan dan membantu penyerapan air yang lebih baik. Berbagai solusi tadi ditawarkan SIG sebagai bukti bahwa BUMN Indonesia maju, adaptif dan inovatif. Mampu menjawab tantangan dan memenuhi kebutuhan pembangunan masa depan," imbuhnya.

Kendati demikian, Eko melihat masih ada tantangan bagi BUMN Semen dan industri semen nasional yakni diantaranya masuknya perusahaan semen dari luar negeri yang sengaja menjual produknya dengan harga murah.

" Tujuannya tentu membuat industri semen Indonesia kehilangan pasar dan kalah saing. Maka dari itu itu Komisi VI bersama dengan Pemerintah terus bekerja untuk membuat pasar semen di Indonesia ini bisa lebih baik ke depan," pungkasnya.

Isu Penutupan 600 Anak Cucu Usaha BUMN, PDIP Minta Erick Thohir Lakukan Refleksi Mendalam

Sentimen: positif (100%)