Jakarta, Gatra.com - Nama Prabowo Subianto menjadi pilihan pertama responden sebagai calon presiden berdasarkan temuan lembaga survei Indikator. Peneliti utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi menjelaskan bahwa dalam simulasi tiga nama, jika pemilihan presiden diadakan sekarang, Prabowo Subianto dinyatakan sebagai pemenangnya.

"32,7% responden memilih Prabowo, lalu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 27,9%, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 22,2%," ujarnya saat memberikan pemaparan pembacaan hasil survei yang digelar secara daring, Rabu (19/4).

Sementara, dalam simulasi 19 nama, nama Prabowo tetap yang teratas dengan 22,2% responden, unggul tipis dari Ganjar dan Anies dengan masing-masing 19,8% dan 15,9%. Dua nama lain yang mengikuti adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 4,8%, serta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan 3,1%.

Dibandingkan hasil survei pada Februari lalu, tren pendukung Prabowo mengalami kenaikan dari 26,7% menjadi 32,7%. Sebaliknya, Ganjar mengalami penurunan cukup banyak dengan 35% responden menjadi 27,9%. Sementara, nama Anies cenderung stagnan dengan berada di kisaran 24% pada Februari lalu, dan menurun sedikit menjadi 22,2%.

Ahli Hukum Tata Negara UGM, Zainal Arifin Mochtar mengatakan bahwa persepsi publik ini juga dipengaruhi kinerja dan keterlibatan ketiganya dalam panggung politik. Masih aktif dalam pemerintahan, Prabowo dan Ganjar punya banyak kesempatan untuk lebih menampilkan diri.

"Ada kecenderungan Anies mengalami stagnansi karena Anies adalah kandidat yang sama sekali tidak punya panggung. Dan kelihatannya, Anies rajin keliling yang hanya kepada basis massanya. Ini seperti memperkuat pendukung, tapi tambahan suaea sepertinya berat. Anies nyaris tidak punya panggung apa-apa," katanya.

Sementara, penurunan elektabilitas Ganjar dinilai tak lepas dari penolakannya terhadap Israel saat menjelang gelaran Piala Dunia U-20.

"Jangan-jangan bisa dibenarkan bahwa kesediaan PDIP untuk mengusung atau tidak mengusung Ganjar karena kesetiaan Ganjar untuk tegak lurus partai. Walaupun merugikan secara individu, tapi kelihatan solidnya," lanjutnya.

Survei ini dilakukan pada 8-13 April lalu menggunakan metode random digit dialing dengan jumlah responden mencapai 1.212. Hasil survei memiliki tingkat kepercayaan 95%, dengan margin of error sekitar 2,7%.

14