Hari Raya Idulfitri tinggal menghitung hari, bahkan arus mudik sudah dimulai per hari pertama cuti bersama, pada Rabu (19/4/2023). Untuk itu dokter memberi tips perjalanan mudik dengan membawa anak.

Achmad Yuniari Heryana Dokter spesialis Anak dari National Hospital Surabaya menyebut, ada beberapa kebiasaan yang sebaiknya diterapkan jika mudik membawa anak.

Pertama, memenuhi kebutuhan yang diperlukan anak. Terutama bagi yang masih berusia balita, butuh persiapan ekstra karena tingkat ketergantungannya tinggi terhadap orang tua.

“Makan harus dipersiapkan, susu disiapkan, popok juga harus disiapkan dan keperluan lainnya juga harus dipersiapkan. Ini harus menjadi prioritas orang tua,” kata Dokter Boy sapaan akrabnya, Rabu (19/4/2023).

Persiapan kebutuhan itu perlu dilakukan terutama jika mudik menggunakan transportasi umum. “Kalau pakai moda transportasi umum tidak bisa gampang berhenti ya, jadi harus lengkap,” tambahnya.

Tips kedua, berhenti rutin idealnya dua jam sekali jika menggunakan mobil pribadi. “Berhenti dua jam sekali juga untuk menghindari anak rewel dan bosan bisa berada di mobil terus,” imbuhnya.

Ketiga, menyiapkan mainan sebagai pengalih situasi jika anak bosan berada dalam kendaraan terutama transportasi umum.

“Namanya anak-anak jelas mereka akan bosan bila terlalu lama di tempat tertutup. Agar tidak rewel tentunya orang tua harus mengajak anak beraktivitas seperti, bermain, menulis atau mengambar,” jelasnya lagi.

Menurutnya, tidak ada batasan usia khusus seorang anak bisa diajak mudik, selagi dalam keadaan sehat. Namun khusus bayi baru lahir, boleh diajak mudik, asal memenuhi syarat berat badan bayi sudah diatas lima kilogram.

“Karena kalau berat badannya di atas lima kilogram, kami beranggapan bayi tersebut sudah memiliki lemak di bawah kulit untuk beradaptasi di udara dingin,” tutupnya.

Tips-tips itu juga turut disebar oleh sejumlah dokter NH ke masyarakat lewat kegiatan bagi takjil Senin (17/4/2023) lalu. (lta/bil/ipg)