Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Tesla, Ford
Kab/Kota: Berlin
Tokoh Terkait
Anak Buah Luhut Blak-blakan Investasi Elon Musk di RI, Jadi?
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyebut rencana kerja sama pengembangan baterai kendaraan listrik dengan Tesla Inc masih berlangsung. Bahkan, pemerintah dan Tesla telah menandatangani perjanjian kerahasiaan atau Non Disclosure Agreement (NDA).
Deputi Bidang Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto mengatakan diskusi terkait rencana investasi Tesla di Indonesia masih berproses. Namun sayang ia tak dapat membeberkan secara detail mengenai diskusi dengan raksasa mobil listrik tersebut.
"Saya kira ini masih berprogres ya. Ada istilahnya kalau di dalam perjanjian kita ya mereka mau investasi ada namanya non disclosure agreement, kita tidak bisa ungkapkan hal-hal yang akan mereka lakukan, diskusinya seperti apa," kata Seto kepada CNBC Indonesia dikutip Selasa (8/11/2022).
Meskipun tak dapat bercerita lebih jauh, namun Seto memastikan bahwa setiap diskusi dengan Tesla selalu mengalami kemajuan. Apalagi perusahaan itu baru saja menyelesaikan pembangunan pabrik mobil listrik di beberapa negara.
"Ada di Texas Austin, terus Eropa mereka baru menyelesaikan, di Berlin dan sepertinya juga masih ada kendala di sana. Kita perlu memahami concern mereka. So far diskusi masih berjalan dengan baik dan sangat konstruktif," ungkapnya.
Sebelumnya, Seto membeberkan saat pemerintah menawarkan potensi nikel untuk bahan baku baterai mobil listrik, perusahaan seperti Ford dan Tesla selalu menanyakan masalah isu berkelanjutan lingkungan yang dihasilkan dari proses penambangan nikel.
"Ini adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari. Ketika kami berdiskusi dengan Tesla dengan Ford selalu mengatakan, berapa besar ton emisi karbon nikel yang anda hasilkan? bagaimana anda menangani emisi di fasilitas pengolahan nikel. Jadi banyak pertanyaan ini terkait," ujar Seto dalam diskusi secara virtual, Selasa (6/9/2022).
Dengan adanya berbagai macam dorongan seperti itu, Seto meyakini akan membuat industri-industri di Indonesia menerapkan praktik yang berkelanjutan. Termasuk di industri pertambangan itu sendiri. "Ini adalah sesuatu yang menurut kami tidak bisa dihindari," kata dia.
Seto menilai jika produk pertambangan yang dimiliki Indonesia tidak menerapkan praktik berkelanjutan, maka resikonya produk asal RI tidak akan laku di pasar global. Atau paling tidak produk tambang yang dijual dari Indonesia akan jatuh harganya.
Bahkan yang terburuk, produk tambang asal Indonesia akan memiliki pasar yang cukup terbatas. Apalagi pabrikan otomotif dunia, terutama yang bergerak di bidang produksi mobil listrik mempunyai standar untuk melakukan uji tuntas rantai pasokan.
[-]
-
Rekor IKK RI, Hingga Twitter Mengalah pada Elon Musk(pgr/pgr)
Sentimen: positif (95.5%)