Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Vespa
Kab/Kota: Semarang, Surabaya, Jabodetabek, Cirebon, Solo
Kasus: kecelakaan
Tokoh Terkait
Kakorlantas Sebut Kelelahan Jadi Salah Satu Faktor Penyebab Kecelakaan
Koran-Jakarta.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA - Kakorlantas Polri Irjen Pol. Firman Shantyabudi mengungkapkan kelelahan fisik karena mengemudi terlalu jauh dan malam hari menjadi salah satu faktor timbulnya kecelakaan lalu lintas.
Untuk itu, Irjen Pol. Firman mengimbau masyarakat yang akan mudik untuk menjaga dan memperhatikan kondisi fisik.
"Kalau berasumsi berangkat dari Jakarta, apalagi dari Sumatera, umpamanya, makin mendekat ke arah Timur itu tingkat kelemahan makin tinggi," kata Firman di Jakarta, Senin (17/4).
Salah satu solusi agar stamina tetap fit selama berkendaraan jarak jauh, menurut Firman, adalah dengan beristirahat, tidak memaksakan diri mengemudi dalam kondisi mengantuk.
Baca Juga :
Perahu Tambang Tenggelam di Surabaya, Satu Penumpang Hilang
Dalam berkendaraan itu, kata dia, pengemudi bermain dengan hitungan detik, kecelakaan bisa terjadi sewaktu-waktu. Misalnya, kecepatan kendaraan 36 km/jam, dalam setiap detik menempuh 10 meter.
Jika seorang pengemudi tiba-tiba kehilangan kesadaran (lelah/mengantuk), hanya dalam hitungan detik dapat terjadi kesalahan dalam mengemudi, entah mobil berhenti tiba-tiba, atau pengemudi lain masuk lajur secara tiba-tiba dan sebagainya. "Jadi, penting bugar pada saat mengemudi," ujarnya.
Jenderal bintang dua itu menyarankan kepada pemudik untuk membawa sopir cadangan. Jika tidak ada, diimbau untuk berhenti dan beristirahat di rest area yang telah disediakan.
Untuk pengemudi profesional, mengendarai kendaraan dalam kondisi normal dianjurkan selama 4 jam. Akan tetapi, untuk di luar kategori itu, batas waktu 2 jam sampai 3 jam, perlu berhenti dan beristirahat.
Sebagaimana diketahui, sebelum puncak arus mudik terjadi, sejumlah insiden kecelakaan lalu lintas terjadi di beberapa wilayah hingga korban meninggal dunia.
Seperti kasus kecelakaan lalu lintas di Jalan Tol Semarang-Solo tepatnya KM 487+500, kecelakaan beruntun terjadi pada hari Jumat (14/4) melibatkan 9 unit kendaraan. Tujuh korban meninggal dunia, enam luka ringan, dan kerugian materiil ditaksir mencapai Rp3 miliar.
Baca Juga :
Cegah Kecelakaan, Komunitas Vespa Jabodetabek Dapat Edukasi Aturan Lalu Lintas
Kecelakaan beruntun kembali terjadi melibatkan 4 unit kendaraan terjadi di ruas jalan Tol Palikanci KM 193.500, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (15/4). Akibat peristiwa itu, satu orang meninggal dunia dan satu orang lainnya luka ringan.
Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara
Sentimen: negatif (100%)