Pemkab Ponorogo larang ASN gunakan mobdin untuk mudik Lebaran
Antaranews.com Jenis Media: Politik
"Kami sudah sosialisasikan larangan ini untuk dipatuhi dan ditaati,"
Ponorogo, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur resmi melarang aparatur sipil negara di lingkup kerjanya menggunakan fasilitas mobil dinas untuk aktivitas mudik Lebaran ke luar kota."Kami sudah sosialisasikan larangan ini untuk dipatuhi dan ditaati," kata Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko di Ponorogo, Senin.
Dikatakan, kebijakan atau larangan tersebut sejalan dengan surat edaran (SE) yang dikeluarkan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dimana setiap ASN dilarang memanfaatkan mobil dinas untuk kegiatan mudik Lebaran.
"Karena ini larangan dari pusat otomatis kami di daerah juga harus mematuhi," kata Sugiri.
Akan tetapi, pihaknya masih menoleransi penggunaan mobil dinas untuk kegiatan berlebaran keluarga selama masih dipakai di dalam kabupaten Ponorogo.
Jika digunakan di luar daerah, ujar dia, wajib untuk kepentingan dinas.
"Kami mengimbau secara keras jangan untuk pulang mudik, tapi dipakai sekedar di rumah boleh kalau di luar kabupaten jangan," katanya.
Untuk mobil dinas, Sugiri tidak akan menarik kendaraan selama libur Lebaran. Dirinya percaya bahwa para ASN di Ponorogo sudah patuh terhadap instruksi.
"Biarkan saja di rumah masing-masing, ASN di Ponorogo sudah baik sudah bagus tidak perlu dengan cara itu," katanya.
Sugiri tak secara lugas bicara sanksi bagi yang melanggar. Ia hanya menyebut bahwa para abdi negara memiliki tanggung jawab dan kepatuhan akan perintah pimpinan.
"Sanksi belum, tapi ini aturan dari pemerintah hingga bupati jadi harus dipatuhi setiap ASN," ujarnya.
Sugiri juga berharap agar para ASN tidak mengambil cuti tambahan seusai libur lebaran, karena masa libur lebaran tahun ini tergolong cukup panjang.
"Cuti tambahan ASN, saya rasa semua sudah kenyang tidak perlu tambahan cuti lagi," kata Sugiri.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Agus Setiawan
COPYRIGHT © ANTARA 2023
Sentimen: negatif (79.8%)