Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Wamena
Tokoh Terkait
Pendekatan Tempur Tak Akan Bisa Selesaikan Masalah KKB
Mediaindonesia.com Jenis Media: Nasional
PENELITI Papua dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Cahyo Pamungkas menilai pendekatan tempur tak akan bisa menyelesaikan sengkarut masalah yang terjadi di Papua.
Kekinian, kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang prajurit dari Satuan Tugas (Satgs) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna yang sedang bertugas di Distrik Mugi.
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Laksda Julius Widjojono menuturkan satu prajurit terbaik TNI Pratu Arifin gugur pada 15 April pukul 16.30 WIB.
Baca juga : Kronologi Gugurnya Prajurit TNI Pratu Arifin Saat Bertugas Mencari Pilot Susi Air
“Pendekatan tempur tidak akan bisa dan menyelesaikan masalah di Papua. Karena Indonesia telah menggunakan pendekatan tempur sejak 1965, dari peristiwa Manokwari, operasi militer di Wamena, kemudian operasi militer di perbatasan Papua-Papua Nugini tahun 80an itu gagal,” terang Cahyo kepada Media Indonesia, Minggu (16/4).
“Indonesia tak pernah berhenti pendekatan tempur dan selalu gagal,” tambahnya.
Baca juga : Pencarian Pilot Susi Air, Panglima TNI Perintahkan Jangan Ragu Ambil Tindakan
Hasilnya, gerakan seperatis terus ada meski operasi militer tempur dipilih. Maka, Cahyo mengemukakan cara yang paling tepat adalah dialog. Karena dialog tidak akan membunuh siapapun, baik KKB, maupun rakyat dan prajurit TNI-Polri.
“Sudah saatnya pemerintah untuk mengevaluasi pendekatan tempur atau teritorial yang dilakukan untuk dialog,” ucapnya.
“Konsep dialog berbeda, saat Jokowi ketemu dengan tokoh itu dialog politik. Ini harus dialog antara pimpinan orang Papua, KKB dengan pemerintah pusat. Itu adalah manuasiawi dan bermartabat untuk menegah jatuhnya korban,” tandasnya. (Z-5)
Sentimen: positif (76.2%)