Surabaya (beritajatim.com) – Pengamat politik dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Dr Agus Machfud Fauzi menilai pasangan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sangat bagus, jika benar hal tersebut terwujud.

“Pasangan ini nantinya saya prediksi akan diusung tiga parpol. Yakni, Demokrat, NasDem dan PKS. Ini sudah cukup memenuhi persyaratan 20 persen. Tapi untuk menang butuh tambahan kekuatan koalisi lagi agar bisa 50 persen plus 1,” katanya kepada beritajatim.com, Sabtu (8/10/2022).

Agus yang juga Ketua Pusat Kajian Perubahan Sosial dan Media Baru Unesa ini menjelaskan, pasangan Anies-AHY juga mencerminkan pasangan nasionalis-religius. Ini dilihat dari partai yang akan mengusungnya. Anies juga dinilai memiliki pemilih sendiri yang sangat fanatik.

“Kalau saya ditanya apakah cocok pasangan (Anies-AHY) ini, saya bilang bagus. Selain nama AHY, Anies juga bisa menggandeng dua nama lain. Yakni, Khofifah Indar Parawansa atau Ganjar Pranowo,” ujarnya.

Dukungan dari tokoh senior Golkar dan mantan Ketum PB HMI, Akbar Tanjung kepada Anies Baswedan, lanjut dia, sangat berpengaruh dan ini menunjukkan Anies diterima semua kalangan. Bahkan, dari politisi senior partai lain. “Saya rasa nanti bakal ada lagi tokoh-tokoh partai lain yang akan memberikan dukungan seperti halnya Akbar Tanjung,” tuturnya.

Jika benar Anies-AHY bakal berpasangan di Pilpres 2024, siapa calon yang seharusnya diusung PDIP? “Kalau menurut saya, PDIP seyogyanya lebih memilih Ganjar Pranowo dibandingkan Puan Maharani. Beberapa lembaga survei telah mengeluarkan hasil surveinya, tiga nama teratas adalah Prabowo, Ganjar dan Anies. Puan belum ngangkat surveinya. Apalagi beberapa waktu lalu jadi bahan guyonan netizen, saat kejadian menanam padi sambil melangkah maju dan aksi melempar kaos dengan wajah cemberut ke massa. Ini seharusnya segera ditanggapi,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menerima kunjungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jumat (7/10/2022). Selain AHY, Anies juga disambut ribuan kader Partai Demokrat yang memadati rumah perjuangan tersebut. Teriakan-teriakan ‘Anies-AHY’ bergema sebagai bentuk dukungan bagi keduanya.

“Ini adalah pertemuan silaturahmi, semoga jadi awal kebersamaan ke depan, mengusung perubahan dan perbaikan yang semakin baik,” kata AHY.

Tadi kami berdua berdisuksi banyak hal. Persahabatan ini sudah berlangsung sejak lama, dari kami berdua belum jadi politisi. Saya masih aktif perwira militer, dan beliau sebagai tokoh intelektual akademisi yang sudah banyak bahas isu kebangsaan,” ujar AHY.

Sementara itu, Anies menyampaikan rasa terima kasihnya kepada AHY atas sambutan yang hangat. “Insya Allah ini salah satu pertanda untuk jalan bersama. Keinginan bersama dari seluruh arah, setiap fase, kita terus melakukan perbaikan. Kita ingat perjalanan pemerintahan, ketika institusi ditegakkan, kami lihat Mas AHY meneruskan tradisi ini, meneruskan Pak SBY. Kita ingin tradisi itu terjaga, demokrasi, sportivitas dan kesetaraan,” kata Anies membalas pernyataan AHY.

“Ini bukan awalan baru, ini awalan baik. Kelanjutannya arah kemajuan Indonesia yang lebih baik ke depan. Kita semua sedang dalam penjajakan, Nasdem, Demokrat, nanti juga dengan PKS. Percakapan ini semua menjadi tanggung jawab kita semua, membuat Indonesia yang lebih baik, amanat yang sebaik-baiknya,” lanjut Anies.

Pertemuan Anies dan AHY di Rumah Besar Partai Demokrat merupakan bagian tak terpisahkan dari ikhtiar Partai Demokrat mewujudkan perubahan dan perbaikan bangsa. (tok/ted)