Asa Anies di Tengah Munculnya Koalisi Besar

17 Apr 2023 : 16.05 Views 7

Detik.com Detik.com Jenis Media: Metropolitan

Asa Anies di Tengah Munculnya Koalisi Besar

Jakarta -

Konstelasi koalisi partai politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 semakin panas. Kemunculan wacana koalisi besar menambah riuh di tengah pencarian cawapres koalisi perubahan.

Wacana Koalisi Besar yang melibatkan partai-partai pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut sebagai 'senjata' menghadapi Koalisi Perubahan yakni Partai NasDem, PKS dan Partai Demokrat. Terlebih mereka sudah mendeklarasikan dukungan terhadap Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Kendati demikian, dinamika politik menuju Pilpres 2024 masih begitu cair. Koalisi-koalisi yang telah terbentuk belum bisa dikatakan kokoh meski komunikasinya sudah cukup intensif. Koalisi Perubahan, misalnya, meski sudah sepakat pada pencapresan Anies, masih alot ketika membahas calon wakil presiden (cawapres).

-

-

Di awal tahun, Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad Ali, bahkan sempat mengutarakan kekhawatirannya terhadap koalisi pro-Anies. Kekhawatiran ini muncul menyusul sikap anggota koalisi selain NasDem yang sama-sama mengajukan cawapres.

"Kita berkoalisi tiga partai, NasDem sudah sejak awal melihat Anies sebagai capres dia bukan kader NasDem dan tidak pernah me-NasDem-kan Anies. Kemudian juga PKS, kemudian juga Demokrat. PKS menawarkan Aher, Demokrat menawarkan AHY, nah kalau semua bicara kemungkinan partainya, pertanyaannya NasDem gimana? Kami sudahlah, kita tidak bicara NasDem dapat apa, yang penting kita mau mengajukan capres ini kan dengan pertimbangan harus menang," kata Ali saat dihubungi detikcom, Selasa (10/1/2023).

Ali menilai sikap kedua partai rekannya sah-sah saja. Namun ia menegaskan bahwa koalisi perubahan itu akan bubar jika antarparpol koalisi saling mementingkan ego.

"Koalisi itu kan tidak ada orang yang merasa pemimpin di koalisi ini, tidak ada orang yang merasa lebih dibutuhkan, tidak ada orang yang memaksakan keinginannya, jadi semua kita bicarakan secara bersama-sama," tambahnya

Ganjalan di jalan dukungan untuk Anies nyatanya tak hanya sebatas alotnya pembicaraan soal cawapres. Ada persolan lain dari ranah hukum yang mendera Partai Demokrat, yakni upaya kubu Moeldoko merebut Partai besutan SBY tersebut. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menduga upaya hukum Moeldoko cs sebagai bagian dari usaha menjegal pencalonan Anies Baswedan sebagai capres.

"PK ini bukan tidak mungkin erat kaitannya dengan kepentingan politik pihak tertentu. Tujuannya jelas, menggagalkan pencapresan saudara Anies Baswedan," pungkas AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2023).

Kini muncul wacana Koalisi Besar yang disebut-sebut memperkuat prediksi 'All Jokowi's Men' di Pilpres 2024. Meski masih ada yang menilai koalisi besar sulit terwujud, namun tak ada yang memungkiri faktor Jokowi

Tak hanya sebatas Gerindra, Golkar, PPP, PAN, dan PKB yang tampil di awal, beragam analisa juga tak menutup kemungkinan PDIP bergabung. Upaya pembentukan koalisi besar berangkat dari sejumlah pertimbangan praktis bahwa kubu yang berkuasa saat ini perlu figur yang dapat melanjutkan agenda pembangunan Jokowi di periode berikutnya.

Elite politik tentu butuh memenangi Pilpres dengan angka elektabilitas moncer. Tentu dengan harapan kemenangan bisa diraih dalam satu ronde pelaksanaan pilpres.

Berangkat dari asumsi itu, maka bisa dikatakan Anies akan menempuh jalan yang terjal untuk meraih targetnya sebagai pengganti Jokowi.

Adu perspektif malam ini akan mengulas "Asa Anies di Antara Munculnya Koalisi Besar" bersama Kamhar Lakumani (Deputi Bappilu Partai Demokrat), Zulfan Lindan ( Politikus Senior), A Khoirul Umam (Direktur Paramadina Public Policy Institute) dan Effendi Gazali(Pakar Komunikasi Politik). Acara disiarkan secara langsung dari detikcom, Senin (17/4/2023) pukul 20.00 WIB.

(ed/ids)

Sentimen: netral (97.7%)