Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Institut Pertanian Bogor
Kab/Kota: Bogor, Jember, Banyuwangi
Tokoh Terkait
Tren Populasi Macan Tutul Jawa di Taman Nasional Meru Betiri Meningkat dalam Beberapa Tahun Terakhir
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT – Jumlah populasi macan tutul Jawa (Panthera pardus melas) di area Taman Nasional Meru Betiri terpantau meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Sejak 1931, satwa ini berada dalam status dilindungi karena jumlahnya di ambang kepunahan.
Pemantauan populasi dilakukan tiap tiga tahun sekali disertai dengan monitoring rutin melalui kamera pengintai tiap tahunnya.
Koordinator Pemantauan Macan Tutul di TN Meru Betiri, Nur Kholiq menjelaskan bahwa sejak 2017, pemasangan kamera pengintai atau trap menggunakan metode representatif dengan sistem grid. Dengan metode ini, perolehan data untuk analisis populasi lebih relevan dan reliabel.
Baca Juga: Punya Keunggulan, Jawa Barat Optimistis Jadi Destinasi Investasi Terbaik se-ASEAN
Pemantauan dilakukan dalam cakupan area yang sangat luas. Ada 80 unit kamera pengintai tersebar di 40 stasiun grid berukuran 2 x 2 kilometer. Pengamat hanya akan mendata macan tutul jawa dewasa meski ada kalanya ada anak macan tutul ikut terekam dalam kamera.
Selama kurun waktu 2017 hingga 2021, populasi macan tutul di TN Meru Betiri secara berurutan adalah 6 ekor (2017), 15 ekor (2018), 12 ekor (2019), 15 ekor (2020), dan 17 ekor (2021).
“Berdasarkan data statistik jumlah individu unik macan tutul Jawa yang telah teridentifikasi sejak tahun 2017 hingga 2022 sebanyak 17 individu, sehingga habitat dan ekosistemnya masih relative terjaga berada di dalam kawasan,” kata Nurhadi selaku Kepala Balai TN Meru Betiri.
Baca Juga: Diduga Mabuk dan Buat Onar di Bandara Ngurah Rai, Pria asal Australia Diamankan Polisi
Sejak 1931, macan tutul jawa ditetapkan sebagai spesies dilindungi. Kendati demikian, perhatian pada konservasi spesies ini masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan spesies lain yang lebih karismatik.
Menurut Dede Aulia dari Institut Pertanian Bogor, selama kurun waktu 2000-2020 hanya tercatat 26 riset ilmiah yang membahas konservasi hewan endemik Jawa tersebut.
Oleh sebab itu, Nurhadi mengatakan pihaknya selalu berupaya menggandeng masyarakat di sekitar kawasan taman nasional untuk ikut andil dalam menjaga kelestarian ekosistem. Sebab salah satu mandat pengelolaan TN Meru Betiri adalah perlindungan habitat satwa langka, terutama macan tutul jawa.
Baca Juga: Cek Fakta: Yana Mulyana Dijadwalkan Hadiri Acara yang Bahas Tips dan Trik Mencegah OTT KPK, Simak Faktanya
Selain macan tutul, TN Meru Betiri juga mencatat sebanyak lebih dari 500 jenis fauna yang hidup di dalam kawasan. Di antaranya terdapat 254 jenis aves, 123 jenis serangga, 40 jenis pisces, 31 jenis mamalia, dan 10 jenis amfibi.
UNESCO telah menetapkan taman nasional yang berlokasi di Jember dan Banyuwangi tersebut sebagai zona inti Cagar Biosfer Blambangan. Hal tersebut didasari adanya potensi pembangunan berkelanjutan berbasis kearifan lokal yang diharap mampu mendorong aksi kolektif pelestarian lingkungan.***
Sentimen: positif (99.6%)