Fatayat NU Jabar dinilai berhasil menyemaikan nilai Islam Aswaja, khususnya pada kaum perempuan muda di Jabar.

BANDUNG, JITUNEWS.COM — Anggota DPR RI, KH Maman Imanulhaq menghadiri Pembukaan Majelis Taklim PW Fatayat NU Jawa Barat Road to Harlah ke-73 Fatayat NU. Kegiatan yang diinisiasi Fatayat NU Jawa Barat ini digelar di The Trans Luxury Hotel Bandung, Sabtu (15/4/2023).

Kiai Maman—sapaan karib Maman Imanulhaq—didaulat memberikan mau'idzah hasanah pada kesempatan tersebut. Ia mengapresiasi upaya dan kerja dari salah satu badan otonom Nahdlatul Ulama ini. Ini membuktikan eksistensi Fatayat atas pembangunan moderasi beragama di Indonesia.

"Tidak hanya sebagai partisipator saja, namun Fatayat pun menjadi inisiator serta garda depan pada dakwah-dakwah Islam ramah yang bertujuan meningkatkan persaudaraan dan toleransi beragama di bumi Nusantara," kata Kiai Maman kepada wartawan di Bandung, Sabtu (15/4).

Ijtima Ulama Majalengka Minta Kader NU Percaya Diri Jadi Capres RI

Kendati beragam program telah dijalankan, Kiai Maman berharap agar Fatayat, khususnya PW Jawa Barat untuk terus meningkatkan intensitas dan ruang dakwahnya. Tujuannya yakni memperluas dampak dari diseminasi nilai-nilai nahdliyin kepada publik.

Menurut pengasuh Ponpes Al-Mizan Majalengka itu, cara yang paling efektif adalah memanfaatkan teknologi informasi sebagai platform distribusi konten-konten dakwah yang moderat.

Sejauh ini Fatayat, lanjut Kiai Maman, dianggap berhasil menyemaikan nilai Islam Aswaja, khususnya pada kaum perempuan muda Jawa Barat. Apalagi Fatayat kini punya program strategis dalam meningkatkan pastisipasi para aktivisnya dalam upaya moderasi beragama.

Sementara itu, Ketua Fatayat NU Jawa Barat Hirni Kifa Hazefa mengatakan pihaknya telah memiliki buku modul dan pedoman dakwah daiyah mahmudah untuk persaudaraan dan toleransi beragama. Buku pedoman dan modul dakwah ini merupakan hasil dari FGD bersama berbagai pihak, pendeta dan tokoh agama lain.

Tak hanya itu saja, Fatayat pun melaksanakan pemberdayaan daiyah yang berwawasan kebangsaan di sejumlah kabupaten maupun kota dengan program Nyantri Keren yang dilanjutkan ToT daiyah.

"Semua itu merupakan bukti bahwa Fatayat khususnya PW Jawa Barat punya concern yang besar terhadap upaya pembangunan moderasi beragama di Indonesia," tuntas Hirni.

Turut hadir sejumlah tokoh dalam acara ini, seperti Rais Syuriah PWNU Jawa Barat Prof KH Abun Bunyamin, Ketua Umum Fatayat NU Margaret Aliyatul Maemunah, Ketua PWNU H. Juhadi Muhamad, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat Ajam Mustajam, Ketua Muslimat R. Ela Girikomala dan perwakilan pengurus Fatayat se-Jawa Barat.