Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Hyundai
BUMN: PLN
Tokoh Terkait
Program Insentif Kendaraan Listrik dari Pemerintah, Ketum Kadin Beri Apresiasi Positif
Indozone.id Jenis Media: News
INDOZONE.ID - Program insentif kendaraan listrik dari pemerintah, mendapatkan banyak apresiasi positif. Salah satunya datang dari Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Indonesia dan ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid.
Arsjad bahkan berharap, realisasi pemberian insentif untuk mobil dan bus listrik segera terlaksana. Sebelumnya, insentif motor listrik telah diberlakukan.
Program insentif ini menunjukkan komitmen pemerintah mempercepat elektrifikasi dan pencapaian target transisi energi. Selain itu, Arsjad juga menilai, program ini membuktikan komitmen pemerintah mengadopsi penuh penggunaan kendaraan listrik.
Mobil listrik Hyundai IONIC 5 (Dok Hyundai)Baca Juga: Kendaraan Listrik Jadi Salah Satu Opsi untuk Mudik? Ini Kata Polisi
"Program insentif ini merupakan bukti komitmen dari pemerintah Indonesia yang tidak lama lagi akan mengadopsi penuh penggunaan kendaraan listrik sekaligus menjadi raksasa industri kendaraan listrik,” kata Arsjad, INDOZONE melansir dari ANTARA, Kamis (14/4/2023).
Melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Program Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) Untuk Transportasi Jalan, pemerintah menargetkan terjadinya adopsi kendaraan listrik hingga 2 juta unit pada 2025 mendatang.
Melalui Perpres itu juga, akan diupayakan sebuah insentif bagi seluruh lapisan masyarakat supaya bisa membeli kendaraan listrik berupa mobil atau motor. Dibandingkan dengan negara tetangga di kawasan ASEAN seperti Thailand dan Malaysia, Indonesia masih tertinggal dalam hal adopsi kendaraan listrik.
Sementara itu, adanya insentif dari pemerintah tersebut dinilai akan mampu mempercepat pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik di Indonesia.
“Kebijakan program insentif ini adalah yang paling tepat, karena dengan perubahan ini, maka Indonesia akan sangat menarik berbagai produsen kendaraan listrik yang sebelumnya lebih tertarik di Thailand dan Malaysia. Langkah ini menjadi game-changer Indonesia untuk industri kendaraan listrik,” ujarnya.
Percepatan Penggunaan Kendaraan Listrik di IndonesiaDalam kesempatan itu, Arsjad turut menyampaikan, bahwa percepatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia sejalan dengan salah satu isu prioritas ASEAN-BAC, terkait pembangunan berkelanjutan.
“Kami telah melakukan roadshow ke berbagai negara di kawasan ASEAN seperti Malaysia, Filipina, dan Vietnam, seluruhnya mengatakan bahwa dekarbonisasi industri, beberapa di antaranya melalui penggunaan kendaraan listrik serta industri manufaktur kendaraan listrik dan baterai perlu terus untuk kita kembangkan,” ungkap Arsjad.
Baca Juga: Dukung Kendaraan Listrik, PLN Siap Tambah Unit SPKLU Jelang Mudik Lebaran
Untuk mendukung adanya dekarbonisasi industri, ASEAN Net Zero Hub dan Carbon Center of Excellence telah didirikan untuk mempromosikan kolaborasi, berbagi pengetahuan, dan praktik terbaik terkait dekarbonisasi industri serta memungkinkan mekanisme karbon dan kemajuan di seluruh kawasan ASEAN.
Artikel Menarik Lainnya:
Sentimen: positif (99.9%)