Sentimen
Negatif (80%)
14 Apr 2023 : 18.00
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Tiongkok

Keuangan IMF Perkirakan Perekonomian Global 2023 Masih Suram Pusat Pemberitaan

14 Apr 2023 : 18.00 Views 1

RRi.co.id RRi.co.id Jenis Media: Nasional

Keuangan
IMF Perkirakan Perekonomian Global 2023 Masih Suram

Pusat Pemberitaan

KBRN, Jakarta: Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023 ini diperkirakan mencapai 2,8 persen atau turun dibandingkan 3,4 persen setahun sebelumnya. Demikian disampaikan lembaga donor Dana Moneter Internasional (IMF) melalui laporan World Economic Outlook, April 2023.

Menurut IMF, perlambatan ekonomi itu disebabkan gejolak sektor keuangan di AS dan Eropa serta tekanan inflasi yang tinggi. Diproyeksikan inflasi global akan mencapai 7 persen pada 2023 dan 4,9 persen pada 2024.

Pertumbuhan ekonomi tahun ini di beberapa negara maju juga diproyeksikan melambat. Misalnya Amerika Serikat (AS) yang perekonomiannya diproyeksikan 'hanya' tumbuh 1,6 persen, dan Eropa yang tumbuh 0,8 persen.

Hal ini dipengaruhi kegagalan sistem perbankan di sana, ditambah inflasi tinggi dan pengetatan moneter yang agresif. Pada gilirannya faktor-faktor itu memicu ketidakpastian terhadap outlook ekonomi di kedua kawasan tersebut.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang utama seperi India diproyeksikan mencapai 5,9 persen. Sementara perekonimian Tiongkok  diperkirakan tumbuh 5,2 persen. 

Pembukaan kembali Tiongkok akan memberikan daya dorong pemulihan ekonomi bagi negara tersebut. Namun, itu masih dibayangi krisis sektor properti dan tekanan struktural di dalam negeri.

IMF juga melihat berbagai risiko global berupa tekanan sektor keuangan, utang dan inflasi inti yang masih tinggi. Kemudian sisi geopolitik yang makin terfragmentasi, serta eskalasi perang di Ukraina yang memicu kenaikan harga komoditas.

Untuk itu, IMF merekomendasi kebijakan untuk menavigasi tantangan global.  Dari sisi kebijakan moneter, misalnya, dengan tetap menjaga stabilitas keuangan.

IMF juga menganjurkan untuk memprioritaskan dukungan fiskal demi melindungi kelompok paling rentan. Kemudian penguatan kebijakan struktural dan kerjasama multilateral agar memperkuat daya tahan ekonomi global.

Sentimen: negatif (80%)