AYOBANDUNG.COM -- Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat istimewa bagi umat muslim di seluruh dunia, khususnya di bulan Ramadhan.

Malam Lailatul Qadar ini dipercaya sebagai malam penuh berkah, di mana doa-doa yang dipanjatkan akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Selain itu, malam Lailatul Qadar juga dipercaya sebagai malam di mana Al-Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Bahkan, malam Lailatul Qadar disebut-sebut sebagai malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Itulah alasan mengapa malam ini selalu dinanti oleh umat muslim setiap tahunnya di bulan Ramadhan.

Lantas, bagaimana seseorang bisa mendapatkan malam yang lebih baik daripada seribu bulan ini?

Baca Juga: Berapa Rupiah Besaran Zakat Fitrah 2023 di Bandung dan Jawa Barat? Berikut Batas Akhir Waktu Pembayaran

Dikutip AyoBandung.com dari situs NU Online, Gus Baha menyebutkan bahwa siapa saja bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar.

Asalkan, selama bulan Ramadhan orang tersebut mengisi dengan kegiatan positif dan tidak melakukan maksiat di dalamnya.

"Asal tidak maksiat, menurut saya pasti mendapat Lailatul Qodar," tegasnya.

"Karena memang (Lailatul Qodar) itu keresahan Nabi Muhammad yang dijawab Allah dengan memberi bonus meski umatmu berusia pendek, diberi ibadah Lailatul Qodar," tambahnya.

Gus Baha mengakui bahwa ia biasanya mencari Lailatul Qodar sejak tanggal 11 di bulan Ramadhan.

Baca Juga: Tenaga Honorer yang Berasal dari Instansi Ini Jadi Prioritas Diangkat PNS 2023, Begini Alur dan Mekanismenya

Menurutnya, tanggal tersebut dianggap sebagai waktu yang ideal karena berada di tengah-tengah antara dua keterangan yang tercantum dalam Al-Qur'an dan Hadits.

Di sisi lain, ia kemudian mengutip ayat dari Surah Al-Baqarah yang menjelaskan bahwa turunnya Al-Quran adalah pada bulan Ramadhan.

Atas dasar hal tersebut, ia kemudian menjelaskan bahwa mulai dari tanggal 1 hingga 29 atau 30 Ramadan merupakan malam Lailatul Qadar.

"Makanya ada ulama yang berpendapat (Lailatul Qadar) dimulai tanggal 1 (Ramadhan)," sambungnya.

Di sisi lain, ia juga menyinggung perihal orang-orang yang mencari malam Lailatul Qadar di 10 malam terakhir bulan Ramadan.

Menurutnya, orang yang memulai pencarian malam Lailatul Qadar pada tanggal-tanggal akhir masuk dalam kategori orang yang belum bersungguh-sungguh.

Sementara itu, ia menegaskan bahwa yang dimaksud pada tanggal 21 Ramadhan atau 10 hari terakhir itu mulai bersungguh-sungguh bukan baru memulai mencari.***