Sentimen
Informasi Tambahan
Event: vaksinasi
Institusi: Universitas Indonesia
Kab/Kota: Manggarai
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
PPKM Tak Relevan saat Imunitas Penduduk Tinggi
CNNindonesia.com Jenis Media: Nasional
Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menilai bahwa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) terkait pandemi covid-19 sudah tak lagi relevan di Indonesia.
Menurut Pandu, hasil survei serologi per Juli 2022 mencatat 98 persen penduduk di Indonesia telah memiliki kekebalan.
Dengan angka tersebut, kini PPKM sudah tak relevan. Pandu menyarankan pemerintah lebih fokus pada peningkatan vaksin booster atau penguat pada kelompok berisiko.
"Kebijakan PPKM tidak relevan lagi pada kondisi tingkat imunitas penduduk yg tinggi. Hasil Survei Serologi Penduduk Juli 2022, 98 persen penduduk sudah punya kekebalan," kata Pandu saat dikonfirmasi, Selasa (27/12).
"PPKM tidak diperlukan, fokus untuk mempertahankan kekebalan dengan meningkatkan booster pada yang berisiko," tambahnya.
Sero survei berfungsi untuk mengetahui tingkat kekebalan komunitas atau herd immunity masyarakat terhadap pandemi Covid-19. Hasil survei akan dapat memberikan informasi mengenai seberapa besar kekebalan komunitas yang berhasil terbentuk di Indonesia.
Metode sero survei menggunakan tes darah guna memeriksa antibodi tubuh terhadap virus. Cara ini dinilai efektif untuk mengukur paparan suatu populasi terhadap patogen virus SARS-CoV-2.
Sementara itu, epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menilai pemerintah harus mempertimbangkan tingkat lonjakan kasus secara global untuk benar-benar mencabut PPKM.
Dicky terutama meminta pemerintah mewaspadai lonjakan kasus di China. Karena itu, dia menyarankan agar rencana mencabut PPKM menunggu hingga awal Januari 2023.
"Dalam konteks terutama bagaimana pengaruhnya terhadap kasus, khususnya kelompok berisiko yang belum sempat memiliki imunitas yang memadai," katanya.
Dicky, oleh karenanya menyarankan pemerintah memaksimalkan masa transisi saat ini secara optimal. Khususnya untuk mengejar cakupan vaksinasi booster kepada kelompok rentan.
Presiden Joko Widodo sebelumnya mengungkap salah satu syarat pencabutan PPKM adalah tingkat kekebalan masyarakat terhadap Covid-19.
Tingkat kekebalan itu bisa dilihat dari sero survei yang akan dilakukan Kementerian Kesehatan.
"Asal sero survei kita sudah sampai 90 persen, ya artinya kita kemungkinan sudah baik. Ada apa pun, dari mana pun, seharusnya sudah tidak ada masalah," kata Jokowi di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (26/12).
Pemerintah memang telah beberapa kali menggelar survei serologi. Pada Agustus angkanya telah mencapai sekitar 98 persen. Namun, survei tersebut harus dilakukan secara berkala.
Menurut Jokowi, pemerintah ingin mengetahui penurunan kasus disebabkan karena virus hilang atau tingkat kekebalan masyarakat yang meningkat.
"Kasus konfirmasi harian sudah turun di bawah 1.000, tetapi karena apa? Itu yang harus dilihat dikaji di sana. Apakah karena imun sudah lebih baik, atau apakah virusnya sudah tidak senang dengan Indonesia?" ucapnya.
"Jadi, tunggu kajian dari Kementerian Kesehatan, para pakar, dan epidemiolog agar keputusannya benar," tambah Jokowi.
(thr/pmg)[-]
Sentimen: netral (50%)