Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah dua kali melakukan perombakan atau reshuffle kabinet pada momen pergantian tahun.

Pada 17 Januari 2018, Jokowi mengotak-atik sejumlah posisi menteri. Hal itu dilakukan setelah Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengundurkan diri untuk ikut Pilkada Jawa Timur 2018.

-

-

Kala itu, Jokowi menunjuk Idrus Marham sebagai pengganti Khofifah. Idrus hanya menjabat sampai 24 Agustus 2018. Politikus Partai Golkar itu ditangkap karena kasus korupsi PLTU Riau-1.

Jokowi juga menunjuk Moeldoko menggantikan Teten Masduki sebagai Kepala Staf Presiden. Jokowi menunjuk Teten untuk menjabat Koordinator Staf Khusus Presiden.

Reshuffle pada pergantian tahun juga terjadi pada 23 Desember 2020. Jokowi melakukan perombakan besar karena dua menterinya terseret kasus korupsi.

Jokowi melantik Tri Rismaharini untuk menggantikan Juliari Batubara di posisi menteri Sosial. Jokowi juga menunjuk Wahyu Sakti Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) menggantikan Edhy Prabowo

Selain itu, Jokowi mencopot Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang telah menjadi bulan-bulanan publik akibat penanganan pandemi Covid-19. Ia menunjuk Budi Gunadi Sadikin untuk menggantikan Terawan.

Jokowi melantik Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama menggantikan Fachrul Razi. Ia juga mengganti Menteri Perdagangan Agus Suparmanto degan Muhammad Lutfi.

Pada reshuffle itu, Sandiaga Uno juga masuk kabinet Jokowi sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sandi merupakan mantan calon wakil presiden pada Pilpres 2019.

Saat ini, Jokowi kembali memberi sinyal akan melakukan reshuffle kabinet. Meski begitu, ia belum membeberkan pos mana saja yang akan dirombak. Ia juga masih merahasiakan waktu reshuffle kabinet.

(dhf/fra)

[-]